RAKYATKU.COM, BALI - Pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar berakhir dengan penuh kekeluargaan, Selasa (17/5/2016). Setya Novanto ditetapkan sebagai ketua terpilih pasca Ade Komarudin menyatakan mundur dari bursa Caketum Partai Golkar.
Sejatinya, Akom berhak maju ke putaran kedua bersaing dengan Setya Novanto. Ceritanya begini.
Akom dan Setya Novanto sukses mendulang raihan suara melebihi 30 persen (168 suara) sesuai tata cara pemilihan pada pemungutan suara putaran pertama. Akom meraih 173 suara sedangkan Setya Novanto mendulang 277 suara.
"Sesuai tatib, maka ada dua calon yakni Akom dan Setya Novanto dinyatakan sah sebagai caketum," kata Pimpinan Sidang Munaslub Partai Golkar, Nurdin Halid.
"Sesuai dengan ketentuan, apabila ada dua calon, maka dilakukan pemilihan selanjutnya. Dan sesuai jadwal acara, apabila ada dua calon maka diberikan kesempatan untuk visi misinya," kata Nurdin Halid.
Mendadak, Caketum Syahrul Yasin Limpo menginterupsi pimpinan sidang. "Pak Syahrul Yasin Limpo mau bicara? Silakan," tutur Nurdin.
SYL pun diberikan microphone.
"Pimpinan dan seluruh munas yang saya muliakan. Pagi hari ini kita bersyukur dan berbahagia. Saya kira, ini perhelatan pertama demokrasi di Indonesia.
"Saya menghargai dan ini kerja keras kita bersama. Saya mau sarankan kepada ke Setya Novanto maupun Akom, skoring ini sudah menggambarkan hasil kerja luar biasa.
Saya minta maaf Pak Akom bersama yang lain. Hasil ini kita anggap final. Kami berdelapan cair-cair saja. Kalau ini sebuah hal maksimal tak perlu lagi diteruskan. Ini saran saja," tutup SYL disambut applaus dari peserta Munaslub Partai Golkar.
Nurdin Halid lalu kembali mengambil mic. "Sesuai dengan azas partai kita, demokrasi pancasila. Intinya adalah musyawarah muafakat. Sebelum kita melanjutkan putaran kedua, kita silakan kepada Akom dan Novanto bermufakat. Mudah-mudahan bersatu," ujar Nurdin.
Suasana mendadak hening sekira 10 detik.
Akom yang duduk berada di samping Setya Novanto langsung mengambil mic.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar, Pak Ical dan seluruh jajaran atas kreasi demokrasinya yang luar biasa pada musyawarah ini. Ini tradisi yang harus kita lanjutkan di masa akan datang.
Kedua, saya berterima kasih kepada seluruh Caketum atas segenap pikiran dan tenaga. Saya ucapakan terima kasih kepada tim saya. Mbak Titiek, Pak Hidayat, Misbakhun dan cukup banyak.
Saya tadi sudah berembuk dengan tim saya, termasuk calon-calon lainnya. Dan juga dengan tim saya, juga Pak ARB selaku ketua dewan pembina. Saya kira, saya lebih muda daripada Pak Setya Novanto. Saya masih 50 (tahun). Pak Novanto sekarang 60 (tahun). Masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang.
Saya dan rekan-rekan saya, akan memberikan support pada Pak Novanto dan pengurusnya untuk kebesaran Partai Golkar. Saya dan istri saya mengucapkan selamat kepada Pak Novanto untuk kebesaran Partai Golkar," kata Akom.
Suasana kembali riuh dan penuh kegembiraan. Nurdin Halid selaku pimpinan sidang terus berupaya menenangkan peserta.
"Mohon duduk. Masih sidang. Kita berikan applaus kepada Akom dengan sikap negarawannya dan kebijaksanaannya," ucap Nurdin.
"Oleh karena itu, maka dengan ucapan Bismillah kita tetapkan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar Periode 2016-2019," tutup Nurdin Halid.
Berikut perolehan suara kandidat bakal caketum di putaran pertama sesuai nomor urut kandidat:
1. Ade Komarudin: 173 Suara
2. Setya Novanto: 277 Suara
3. Airlangga Hartarto: 14 Suara
4. Mahyudin: 2 Suara
5. Priyo Budi Santoso: 1 Suara
6. Azis Syamsuddin: 48 Suara
7. Indra Bambang Utoyo: 1 Suara
8. Syahrul Yasin Limpo: 27 Suara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar