LENSAINDONESIA.COM: Kesuksesan XL berhasil merger dengan AXIS kali ini tertuang pada buku berjudul "Sukses Merger XL-AXIS, 70% Merger & Akuisisi Gagal! Bagaimana XL-AXIS Bisa Berhasil?" yang diterbitkan oleh PPM Manajemen.
Buku ini diharapkan menjadi pelajaran dan pengalaman berharga untuk masyarakat sekaligus menjadi referensi kalangan bisnis dan regulator bidang telekomunikasi, akademisi, bahkan untuk proses merger dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
"Aksi korporasi dilakukan XL dalam bentuk merger dan akuisisi merupakan proses bisnis yang sebenarnya biasa. Namun, berikutnya jadi fenomenal sebab proses konsolidasi di mana dua perusahaan melebur menjadi satu tersebut belum pernah dilakukan oleh operator telekomunikasi lain di Indonesia. Padahal, wacana konsolidasi sudah cukup lama diperbincangkan dan bahkan didukung pemerintah, apalagi pemain Industri Telekomunikasi tak sedikit, namun kapasitas frekuensi terbatas, dan di sisi lain permintaan pelanggan atas layanan data berkualitas terus meningkat," ujar Former Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi kepada Lensaindonesia.com, Rabu (18/05/2016).
Di kesempatan yang sama, Desy Sari Dewi, Vice President XL East Region mengatakan, proses merger dan akuisisi XL-AXIS memanglah tak mudah. Selain melalui berbagai persoalan administratif, sinkronisasi dengan regulasi yang berlaku diperlukan.
"Tak hanya itu, sebab merger dan akuisisi operator merupakan hal yang sama sekali baru, seiring berjalannya proses tersebut maka muncul berbagai diskusi, mulai terkait tatacara, substansi merger, dan segala konsekuensi yang ditanggung oleh XL. Dan banyak merger yang tidak berlangsung dengan sukses," papar Desy.
Surabaya kali ini jadi sasaran XL untuk berbagi pengalaman dalam buku "Sukses Merger XL – Axis" yang sebelumnya digelar di Jakarta dan Medan. Setelah Surabaya, berikutnya adalah Makassar (25/05) yang akan disinggahi PPM BookTalk untuk berbagi kisah "Sukses Merger XL – Axis".@Eld-Licom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar