Selasa, 19 Juli 2016

KISAH INSPIRATIF Farrel, Tunanetra Juara Matematika yang Jadi Siswa Baru di SMAN 3 Jogja

Alexander Farrel Rasendria saat mengikuti Pengenalan Lingkungan Sekolah di sekolah impiannya, SMA N 3 Jogja, Senin (18/7/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)Alexander Farrel Rasendria saat mengikuti Pengenalan Lingkungan Sekolah di sekolah impiannya, SMA N 3 Jogja, Senin (18/7/2016). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Kisah inspiratif datang dari seorang tunanetra di SMAN 3 Jogja

Harianjogja.com, JOGJA- Alexander Farrel Rasendria, tunanetra lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Putra Bangsa Klaten, berhasil meraih impiannya, untuk bisa bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N 3 Jogja).

Pagi itu, hari pertama sekolah di SMA N 3 Jogja, Farrel kami temui dengan kacamata hitam dan tongkatnya yang memperlihatkan dengan jelas kondisi Farrel yang mengalami tunanetra, di antara mayoritas siswa tanpa berkebutuhan khusus di SMA N 3 Jogja.

Ia berjalan berjabatan tangan dengan siswa dan guru di lapangan tengah sekolah itu, senyum di wajahnya juga tak hilang, terus ada hingga barisan berakhir. Di sela tradisi syawalan itu, ia sumringah ketika mengungkapkan rasa senangnya diterima di sekolah yang berada di Kotabaru itu.

"Asal persiapan matang, sesungguhnya semua anak bisa masuk ke sini [SMA N 3 Jogja]," kata lelaki yang berangkat sekolah 'nglaju' dari Klaten itu, Senin (18/7/2016).

Farrel, melangkah ke SMA N 3 Jogja dengan membawa nilai akademis 38,35. Angka itu merupakan nilai yang sudah dikomposisikan dengan poin prestasi sebagai juara pertama Olimpiade Sains Nasional 2015 jenjang SMP, untuk cabang Matematika.

Berangkat sekolah sejauh ini ia masih diantar dari Klaten, namun kelak, apabila indekos milik eyangnya di daerah Sorowajan selesai dibangun, maka Farrel akan tinggal di sana.

Hal itu untuk mengurangi beban perjalanan yang ia tempuh ke sekolah, karena apabila terus 'nglaju', maka ia harus berangkat sekolah pukul 05.30 WIB.

Penyuka Matematika sejak kecil ini sudah mulai mencari pendamping akademis baginya, karena sebagai seorang tunanetra ia membutuhkan pihak yang akan membantunya belajar. Hari pertama sekolah baginya begitu menyenangkan, karena ia menemukan banyak teman baru dan bisa mulai beradaptasi.

Ketika disinggung mengenai minat mengikuti penjurusan MIPA atau IPS, putra pertama Dony Haryono dan Emil Triratnasari itu mantap menjawab masuk IPS dan berencana melanjutkan prestasinya di bidang Matematika.

Kala itu, kami menanyakan alasan kuat membuatnya yang seorang juara olimpiade Matematika masuk IPS. Karena pelajaran Matematika identik dengan jurusan IPA, Farrel sudah memegang jawaban tegas.

"Matematika di IPS kan juga bisa," ungkapnya.

Bersambung halaman 2

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search