RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com — Eko Yuli Irawan kembali mempersembahkan medali bagi Indonesia dalam cabang angkat besi pada Olimpiade 2016. Medali perak dari Eko Yuli ini merupakan yang kedua setelah perolehan dari Sri Wahyuni Agustiani pada akhir pekan lalu.
Lifter Eko Yuli yang turun di kelas 62 kg mempersembahkan medali perak setelah mencatat total angkatan 312 kg. Total angkatan dia lebih ringan 6 kg dari peraih medali emas, Oscar Figueroa, asal Kolombia.
Bagi Eko Yuli, prestasi tahun ini meneruskan catatan positifnya sepanjang keikutsertaan di Olimpiade. Sejak Beijing 2008, lifter asal Lampung itu tak pernah absen mempersembahkan medali bagi Indonesia.
Pada Olimpiade 2008, Eko Yuli yang turun di kelas 56 kg meraih medali perunggu. Saat itu, dia mencatat total angkatan 288 kg atau berselisih 4 kg dari peraih medali emas, Long Qingquan.
Empat tahun lalu, di London 2012, Eko Yuli naik kelas. Tampil di kelas 62 kg, lifter kelahiran 24 Juli 1989 itu mencatat total angkatan 317 kg dan berhak meraih medali perunggu.
Sebenarnya, total angkatan dia sama dengan Figueroa yang meraih medali perak. Namun, lantaran punya berat badan lebih ringan (61,76 kg) dibandingkan Eko Yuli (61,89 kg), Figueroa berhak mendapat medali perak.
Total angkatan Eko Yuli pada Rio 2016 memang mengalami penurunan, 312 kg. Namun, hasil akhir tahun ini lebih baik karena meraih medali perak, prestasi tertinggi dia di Olimpiade.
"Saya bersyukur bisa mendapat medali perak. Dari segi medali, hasilnya lebih bagus dibandingkan Olimpiade sebelumnya, walau dari jumlah total angkatan menurun," kata Eko Yuli seusai tes doping kepada Kompas.com yang meliput langsung ke Brasil.
Dengan keberhasilan ini, Eko Yuli menorehkan sejarah baru sebagai satu-satunya atlet angkat besi yang meraih medali dalam tiga keikutsertaan beruntun di Olimpiade.
"Dua medali perak yang disumbangkan Eko Yuli dan Sri Wahyuni merupakan sejarah bagi cabang angkat besi. Eko bahkan menjadi satu-satunya atlet angkat besi yang bisa raih medali dalam tiga Olimpiade beruntun," kata HPD One Race Satlak Prima, Hadi Wihardja.
Ketua Umum PB PABBASI, Rosan P Roslani, juga mengaku bangga dengan keberhasilan atlet-atletnya.
"PB PABBSI akan memberikan bonus di luar bonus yang dijanjikan pemerintah," ujar dia.
Peraih medali perak akan mendapat bonus sebesar Rp 2 miliar dari pemerintah. Selain itu, peraih medali perak juga akan mendapat tunjangan hari tua sebesar Rp 15 juta setiap bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar