Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Seorang pria tua dibopong Komandan Wing II Pasukan Khas TNI AU di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Badannya kurus, rambut memutih, dan wajah keriput menunjukkan usianya yang renta.
Dialah Imanuel Nuhan (93), salah satu pelaku sejarah di Indonesia. Tak banyak lagi orang mengenalnya. Tapi dia satu dari 13 penerjun payung pertama di Tanah Air.
Imanuel bersama 12 rekannya tercatat sebagai penerjun pertama Indonesia yang sukses melakulan aksinya pada 17 Oktober 1947 di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Ia satu-satunya dari 13 orang yang masih hidup. Rekannya yang lain seperti Hari Hadi Sumantri, FM Soejoto, Iskandar, Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Williem, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan Marawi, telah meninggal.
Sebanyak 13 prajurit terjun termasuk Imanuel terjun dari pesawat C-47 Dakota RI-002 yang dipiloti Bob Freeberg, warga berkebangsaan Amerika, dan kopilot Opsir Udara III Suhodo, serg Jump Master Opsir Muda Udara III Amir Hamzah.
Pejuang tersebut adalah Hari Hadi Sumantri, FM Soejoto, Iskandar, Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Williem, Imanuel, Amirudin, Ali Akbar, M Dahlan, JH Darius, dan Marawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar