Senin, 08 Agustus 2016

Kisah Pilu Rahma Haruna, Si Gadis dalam Baskom

Liputan6.com, Abuja Tak ada yang salah dengan kondisi seorang bayi di Nigeria, Rahma Haruna, saat lahir. Dia sehat, memiliki bagian tubuh lengkap dan tanpa keluhan apa pun. Hingga usia enam bulan, tiba-tiba pertumbuhan bayi mungil ini berhenti.

Rahma kini telah berusia 19 tahun, namun dengan keterbatasan fisiknya--tanpa lengan dan kaki--dia selalu mengeluh kesakitan dan terpaksa hidup dalam sebuah baskom mini.

Ibunya, Fadi, ingat betul bagaimana anaknya mengalami kejadian mengerikan tersebut. "Sejak enam bulan, dia telah belajar duduk sebelum mencoba merangkak. Dia hanya demam, itu saja. Kemudian sakit perut. Sejak itu, seluruh bagian tubuh, khususnya tangan dan kaki tidak bisa berfungsi normal," katanya, seperti dikutip Mirror, Senin (8/8/2016).

Rahma Haruna

Keluarga tak hanya diam. Selama 15 tahun, Ayah Rahma, Hussaini, telah mencari bantuan kesana-kemari, menanyakan obat dan mencari uang untuk membayar tagihannya. Hasilnya nihil. Bahkan para dokter juga bingung dengan kondisi Rahma. Sejumlah masyarakat menganggap, remaja ini ditimpa jin.

"Saya telah menjual segala sesuatu yang saya miliki. Saya telah menghabiskan lebih dari satu juta naira (Rp44 juta), sejauh ini. Hanya Tuhan yang tahu jumlah sebenarnya yang dihabiskan untuk puteri saya," katanya.

Rahma being pushed around in her donated wheelchair by her mother Fadi

Rahma baru-baru ini menerima sumbangan berupa kursi roda. Dia mendapatkannya berkat kisahnya yang diangkat media Barat. Namun sepertinya dia marah. Rahma tak ingin publikasi. 

"Dia bentak foto yang diterbitkan di koran lokal. Sejak itu kami selalu mendapatkan bantuan dari orang-orang," ujar sang ibu. 

Di balik kisah sedihnya dengan keterbatasan fisik, ternyata Rahma merupakan sosok remaja yang penuh harapan. Dia bermimpi bisa membuka toko sendiri. "Saya berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang terjadi. Selanjutnya, saya ingin mencoba memulai bisnis yang bisa dimulai dari toko kelontong," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search