Laporan Reporter Tribun Batam Anne Maria Silitonga
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH -Suara mesin pengiris daging sayup-sayup terdengar mendengung dari arah belakang sebuah minimarket di Jalan Tengku Chiek Pantekulu, Merduati, Banda Aceh.
Siapa sangka, di bangunan ruko empat lantai yang dari depan hanya seperti outlet minimarket tersebut, di sanalah pengolahan dendeng blang rakal yang kesohor itu. Sekilas, memang tak nampak aktifitas pembuatan dendeng daging sapi yang menjadi oleh-oleh khas Aceh tersebut.
"Masuk-masuk... Kami buatnya di sini, tapi jualnya di beberapa outlet. Untuk proses pertama, pemotongan daging ada di lantai satu ini, di belakang sini," ujar Manager Blang Rakal, Nirwan, langsung mengajak kami melihat proses produksi dendeng blang rakal, Minggu, 7 Agustus 2016 lalu.

Kemasan dendeng blangrakal yang siap dipasarkan (Tribunbatam/Anne Maria)
Nampak seorang pemotong daging berpakaian bersih dan rapi tengah fokus mengiris tipis daging sapi has dari Australia. Untuk menghasilkan dendeng terbaik, kata Nirwan, blang rakal memang menggunakan daging sapi impor.
Sayangnya, kami tak bertemu dengan pemilik usaha Dendeng Blang Rakal, Zunnizam Umar, "Bapak sedang nggak ada, lagi ikut pameran," ujar Nirwan.
Menurut Nirwan, majikannya memang kerap disibukkan oleh berbagai kegiatan untuk memasarkan produknya tersebut. Sehingga, sebagian waktunya lebih banyak di luar. Terkait produksi, ia mempercayakan kepada karyawannya.

Penjemuran dendeng blang rakal. Proses penjemuran ini lamanya dua minggu. (blangrakal.com)
Penasaran dengan sosok Zunnizam, Tribun Batam akhirnya mendapatkan kesempatan berbicara dengan pria ini melalui sambungan telepon, 24 Oktober 2016 lalu. Ternyata pria beranak satu ini sangat bersemangat menceritakan asal mula usaha dendengnya itu.
Nama Blang Rakal sendiri diambil dari nama sebuah desa di Aceh Tengah. Berbekal pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Syiah Kuala, ia pun memberanikan diri membangun usaha dendeng tersebut.
"Mulanya cuma jual daging sapi segar dan daging sapi beku, terus mulai juga memproduksi dendeng dan bakso," ujar Zunnizam dari seberang telepon genggam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar