
Bocah itu bernama Elsie Mahe. Sang ibu, Sunny, sempat memberikan napas buatan setelah berhasil melepaskan Elsie dari jeratan tirai gulung. Bocah itu lantas dilarikan ke Primary Children's Hospital, Salt Lake City.
Kala itu Elsie dalam keadaan tidak sadarkan diri. Di ruang ICU, Elsie bernapas dengan bantuan ventilator. Namun dia memberikan respons positif ketika orang tuanya bernyanyi.
Harapan pun muncul saat Elsie mulai bisa bernapas sendiri. Bahkan ketika lututnya dicubit, Elsie menggerakkan kakinya. Namun demikian, tidak ada perkembangan yang signifikan.
Penggalangan dana untuk keperluan Elsie pun dilakukan melalui Go fund Me. Update kondisi bocah itu juga disampaikan di laman tersebut.
Baca juga: Ginjal akan Didonorkan, Bayi yang Mati Otak Ini Tetap Ditaruh di Ventilator
Sang ayah, Reno, mengatakan yang dilakukan keluarga hanyalah menunggu. Sebab kondisi Elsie tidak banyak perubahan. Elsie juga beberapa kali mengalami kejang mioklonik, yang mana terjadi sentakan ekstrem secara tiba-tiba dengan durasi yang sangat singkat.
Secara umum, lengan dan kakinya masih memiliki refleks yang bagus. Namun tidak demikian dengan tungkai bawah dan matanya. Meskipun kadang Elsie bisa bernapas sendiri, namun hal itu tidak bisa lama dilakukannya.
Dikutip dari CNN, sebenarnya otak Elsie bisa cukup berfungsi memberikan oksigen ke tubuhnya dan fungsi-fungsi dasar lainnya. Namun perlahan kemampuan ini menurun.
Dokter lantas memberikan tes pernapasan untuk Elsie. Jadi Elsie dibiarkan untuk bernapas sendiri. Gadis kecil itu bisa melakukannya selama 30 menit. Akan tetapi kemudian Elsie kejang, sehingga ventilator kembali digunakan. Hingga akhirnya dokter secara resmi menyatakan kematian batang otak pada Elsie.
Selanjutnya, orang tua Elsie sepakat untuk mendonasikan organ putrinya. "Semoga organ tubuhnya bisa menyelamatkan nyawa orang lain," harap sang ibu, Sunny, di Facebooknya.
Baca juga: Bayi Ini Lahir dari Ibu yang Sedang Koma Akibat Kecelakaan
(vit/vit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar