Minggu, 25 Desember 2016

Kisah Mantan Pemburu Hiu dari Pesisir Selatan Berau

PROKAL.CO, Dianugerahi potensi sumberdaya perairan yang melimpah, tak salah masyarakat pesisir Berau menggantungkan hidup dari hasil perikanan. Ribuan jenis ikan di laut Berau, menjadi modal bagi nelayan untuk terus mengantungkan perekonomian keluarga dari hasil tangkapan.

 

RUSDIYONO–ARJUNA MAWARDI, Talisayan

 

Suasana mendung menemani perjalanan tim Berau Post ke pesisir selatan Berau, pekan lalu. Perjalanan dari Tanjung Redeb menuju Kampung Talisayan yang memakan waktu kurang lebih tiga jam itu, dilakukan demi mengupas informasi kegiatan perburuan hiu di perairan Berau.

Sayang, tiga hari di pesisir, dari Kampung Talisayan, Kecamatan Talisayan hingga Kampung Teluk Sulaiman, Kecamatan Bidukbiduk, tak banyak nelayan yang bersedia terbuka untuk membeber informasi seputar perburuan hiu.

Di antara ratusan masyarakat yang menjadi nelayan, hanya segelintir yang bersedia memberikan keterangan. Salah satunya CA.

Nelayan Kampung Talisayan ini, pernah menjadi pemburu hiu di awal tahun 2000. Perburuan hiu di perairan Berau, banyak dilakukan setelah mengetahui harga siripnya yang cukup tinggi. Sehingga, banyak nelayan yang dengan sengaja memburu predator utama di lautan itu untuk diambil siripnya.

"Saya pernah menangkap hiu antara tahun 2002 hingga 2004. Karena harga jualnya yang tinggi, waktu itu di tingkat pengepul saja mencapai Rp 500 ribu per kilogramnya," ungkapnya.

Menurutnya, sebelum mengetahui harga siripnya yang mahal, nelayan yang menangkap hiu justru karena unsur ketidaksengajaan. Kebanyakan karena tersangkut jaring saat mencari ikan. Tetapi, setelah mengetahui harga jualnya, banyak nelayan mulai menjadikan hiu sebagai buruan utama.

CA menjelaskan sirip hiu yang sudah dipotong, kemudian dijemur selama beberapa hari sampai kering. Dalam kondisi kering, membuat harga sirip hiu lebih tinggi dibanding ketika dalam kondisi basah.

Selanjutnya, oleh pengepul, sirip hiu dikirim ke beberapa kota di Kalimantan, seperti Balikpapan, Samarinda dan Tarakan. Juga dikirim ke beberapa kota besar di Pulau Jawa, hingga ke luar negeri, seperti Malaysia dan Tiongkok.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search