TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Totok Wahyoto (56), duduk bersama temannya di depan lapak bukunya di lantai 2 pusat penjualan buku kompleks Taman Pintar, Yogyakarta, Minggu (4/11/2016).
Tidak terdengar jelas apa yang diobrolkan kedua paruh baya tersebut.
Dilihat dari gesturnya, para bapak-bapak ini tampak mengobrol dengan santai dengan senyum-senyum kecil di sudut bibirnya.
"Wah jenengan terlambat, sekarang buku lawasnya sedikit," ujarnya kepada Tribunjogja.com.
Sekilas terlihat bahwa buku lama di lapak berukuran sekitar 1,5 x 2,5 meter tersebut jauh berada di bawah tumpukan buku-buku baru.
Buku-buku lawas berwarna kekuning-kuningan nampak tertutup kilaunya oleh buku baru yang masih diplastik pula.
"Ya yang lawas mungkin 500 buku. Seperempat dari keseluruhan buku yang berjumlah 2.000-an," terangnya.
Sedikit terbata-bata akibat stroke sesaat sebelum berhaji pada 2013, ayah dua anak ini bercerita tentang mulai lesunya penjualan buku lawas secara konvensional.
Saat ini pangsa pasar banyak yang beralih ke arah praktis.
Sebenarnya peminat buku lawas masih banyak tapi mereka lebih memilih membeli buku lewat online yang lebih mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar