Kamis, 15 Desember 2016

Kisah Walt Disney, Dongeng Mendebarkan di Dunia Nyata

Jakarta, CNN Indonesia -- Walt Disney berhenti dari pekerjaan hariannya di Kansas City pada 1923, dan memulai membangun sebuah studio animasi. Langkahnya ini tergolong berani karena saat itu hanya bermodalkan ilmu beberapa bulan di sekolah seni, dan satu cerita pendek Alice in Cartoonland.

Pada saat studio animasi yang ia beri nama Laugh-O-Grams Inc itu selesai, dirinya telah kehabisan uang. Ini merupakan kegagalan pertama Disney yang nyata. Namun, itu tidak menyurutkan langkahnya.

Ia kemudian membeli sebuah tiket penerbangan kelas-satu ke Los Angeles, menunjukkan kepercayaan tak tergoyahkan yang hanya ada dalam narasi-narasi American Dream. Hasil karyanya  mendapat perhatian seorang distributor kartun bernama Margaret Winkler.

Winkler kemudian memberinya komisi US$1.500 per episode untuk 12 cerita pendek Alice. Saat itu, Winkler merupakan satu-satunya wanita dalam bisnis distribusi kartun yang memberikan Walt muda kesempatan untuk bekerja.

Kisah itu menjadi satu cuplikan menarik dari beberapa hal yang diangkat dari dokumenter berjudul Walt Disney yang disiarkan di BBC2. Film dokumenter ini dibagi atas dua bagian. 

Di adegan lainnya, dikisahkan juga penceritaan di balik hadirnya karakter Mickey Mouse yang ikonik.

Pada awalnya adalah kartun dengan karakter Oswald, seekor kelinci yang suka berkelahi. Karyanya ini ditolak oleh distributor, akan tetapi Disney tidak menyerah sampai di situ.

Oswald digubah sedemikian rupa sehingga memiliki telinga yang bulat. Ia lalu menamainya dengan "Mortimer", namun istrinya mengusulkan "Mickey".

Kemudian ia melakukan sesuatu yang sangat revolusioner. "Kita akan membuatnya bersuara!" serunya.

Dalam beberapa bulan, Mickey, yang suaranya diisi sendiri oleh Disney, menjadi pujaan baru Hollywood.

Dokumenter ini memunculkan sosok Walt yang ekspresif dan beragam. Dari mulai kiprahnya sebagai seorang artis, sosok periang, pemberi tugas yang kejam, perokok obsesif, hingga seorang yang depresi karena sebuah kehancuran besar pada 1931.

Salah satu momen penting dalam rekam jejaknya terjadi pada 1934. Kala itu, Disney mengundang timnya dalam sebuah rapat keramat di mana dia melakukan sebuah pertunjukan satu-orang dari kisah Snow White and the Seven Dwarfs. Ia tahu bahwa dirinya bisa membuat orang tertawa. Setelah itu, ia ingin membuat orang-orang itu menangis. Dan mereka, orang-orang yang bekerja untuknya, benar-benar menangis.

Rincian produksi empat tahun Snow White kemudian menjadi proses sangat luar biasa dan menyiksa. Para animator dikabarkan bekerja 14 jam per hari. Seniman tinta dan cat, kebanyakan dari mereka adalah wanita berbayaran rendah, mulai kehilangan penglihatannya.

Dengan 24 frame yang dibutuhkan untuk membuat satu detik film, diperlukan waktu satu hari penuh untuk melakukan sebuah single close-up Snow White. Pada akhirnya, lebih dari 200 ribu gambar terpisah berhasil dibuat. Tak mengherankan jika penampilan pertama animasi panjang di dunia ini lalu dikenal pertama kali sebagai "kebodohan Disney".

Usaha kerasnya ini berhasil dan banyak kritikus terpesona. Selanjutnya, adalah sejarah kesuksesan.

Seorang pemuda dari Chicago yang berhenti dari pekerjaan hariannya lalu bermimpi menjadi seorang seniman, akhirnya menjadi bos salah satu perusahaan dunia hiburan paling kuat di dunia.

[Gambas:Youtube] (rah)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search