Senin, 30 Januari 2017

Kisah Basuki Kembali ke Pulau Pramuka

Jakarta - Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendatangi Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, Senin (30/1), yang merupakan kunjungan pertamanya sejak kasus dugaan penodaan agama terkait pidatonya di pulau yang sama.

Pulau Pramuka menjadi lokasi peristiwa dugaan penodaan agama ketika Basuki berpidato pada 28 September 2016, dan dalam salah satu bagian dia menyebut surat Al-Maidah 51 yang menghebohkan sejumlah organisasi massa Islam dan berbuntut laporan ke polisi.

Kedatangan Basuki di sana disambut lebih meriah dibandingkan di Pulau Kelapa yang sebelumnya ia datangi. Basuki bahkan disambut dengan marawis dan seruan-seruan dukungan warga yang meneriakkan nomor dua beberapa kali.

Perjalanan Basuki keliling perkampungan pun diiringi oleh iringan musik gamelan.

Pengolahan Air Laut Jadi Air Minum
Dalam kunjungannya, Basuki berjanji untuk membangun fasilitas reverse osmosis atau tempat pengolahan air laut menjadi air mimun yang besar.

Basuki menemukan, reverse osmosis yang akan dibangun di sejumlah tempat seperti di Pulau Kelapa pengerjaannya malah mangkrak. Padahal reverse osmosis dinilainya sangat penting sehingga harus dikembangkan.

"Mereka pasangnya terlalu kecil kapasitasnya. Kamu tidak bisa buat terlalu kecil, biayanya tinggi. Kalau mau buat yang besar sekalian," ujar Basuki di sela blusukannya di Pulau Pramuka.

Ia mengatakan, biaya produksi air yang dihasilkan reverse osmosis, per meter kubiknya bisa Rp 13.000 hingga Rp 15.000. Hal tersebut bisa dibandingkan dengan nilai air bersih saat ini yang harganya Rp 15.000 per liter.

"Jadi kita pelajari yang kecil-kecil sudah tidak bisa lagi, yang besar sekalian. Memang dulu ada masalah listriknya juga. Nah kita mau pasang sekalian kabel kan," katanya.

Ia juga menjelaskan, soal tanah untuk membangun reverse osmosisnya ini di mana tanah yang dilakukan pembangunan harus di atas lahan yang HPL DKI dan mendapat sertifikat tetapi tidak diperbolehkan dijual ke orang di luar Kepulauan Seribu.

"Jadi kalau mau kan dia alasan pengembangan masyarakat, ya sudah, nanti tidak boleh dijual ke orang yang KTP di luar Pulau Seribu, kita siapkan nanti peraturannya," pungkasnya.

Dalam kampanyenya di Kepulauan Seribu hari ini, pulau yang dikunjungi Basuki adalah Pulau Kelapa, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, dan Pulau Tidung.

Suara Pembaruan

Deti Mega Purnamasari/HA

Suara Pembaruan

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search