Sabtu, 07 Januari 2017

Kisah Haru Ahmad Hajizi Mencari Yeti yang Hilang dari Kapal Zahro

Berbagai cara dilakukan Ahmad Hajizi sebagai suami demi mencari istri tercinta, Yeti.

TAMAN SARI - Duka mendalam menyelimuti keluarga Ahmad Hajizi (44) dan dua orang anaknya bernama Muhammad Yasir (12) dan Mutia Sahla (10).

Bagaimana tidak, Ibu dari dua anak itu, Yeti Pramuria (34) ditetapkan tewas oleh pihak RS. Polri, Kramat Djatiati, Jakarta Timur, pada Kamis (5/1/2017), atas insiden kebakaran yang menimpa kapal Zahro, pada Senin (1/1/2017) lalu.

Hari itu, menjadi hari paling mengerikan bagi keluarganya, yang beralamat di Jalan Basmol Raya, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat.

Keluarga tak menyangka, niatan berlibur ke Kepulauan Seribu justru menjadi kisah penjemputan maut bagi Yeti. Hanya Yeti yang tak selamat di antara keluarga sebagai penumpang Kapal Zahro.

"Selama lima hari, polisi baru dapat mengidentifikasi Yeti," ungkap Hajizi saat ditemui Infonitas.com di kediamannya, di Jalan Basmol Raya, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (7/1/2017).

Pasca-kejadian itu, dia tak tinggal diam menunggu kabar dari rumah sakit.

Dia bersama keluarganya turut melakukan pencarian dengan menyewa kapal nelayan. Tujuh pulau pun disisirinya demi mencari sang istri, Yeti.

Dengan harapan, kata dia, meski istrinya ditemukan sudah tak bernyawa. Walau pun, segala kemungkinan bisa terjadi.

"Niat kami mencari Yeti tak pernah terputus. Setiap hari kami mendatangi tempat kejadian dan Rumah Sakit Polri," pungkasnya.

Pencarian itu pun usai, kala Hajizi dihubungi pihak RS Polri, pada Kamis (5/1/2017).

Padahal, saat itu, ia mengaku hendak kembali melakukan pencarian ke perairan Kepulauan Seribu.

Arah perjalannya pun berubah. Ia langsung tancap gas dengan mengendarai mobil ke RS Polri, Kramat Djati, Jakarta Timur.

"Hasil tes DNA Yeti positif. Tapi saat itu saya masih ragu," ungkapnya.

Keraguan itu akhirnya sirna. Saat polisi menunjukkan cincin nikah yang masih menempel di jari manis Yeti. Hajizi berusaha tegar mendengar pembuktian itu.

"Benar, korban itu istri saya. Almarhum langsung dilarikan ke rumah duka untuk segera di sholatkan dan dimakamkan,"paparnya.

Kepedihan itu terasa mendalam baginya. Tetapi, perjalanan hidup terus berjalan. Kedua anaknya harus tumbuh berkembang.

"Yang penting anak kami masih hidup. Mereka yang akan melanjutkan cita-cita ibunya,"kata Hajizi dengan raut wajah sedih.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search