Kamis, 05 Januari 2017

Kisah Li Ka-shing, Buruh Pabrik Sukses Jadi Orang Terkaya Dunia

Liputan6.com, Beijing - Nama Li Ka Shing dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Asia, bahkan di dunia. Ia merupakan seorang pebisnis dan investor. Kesuksesannya mampu membuatnya duduk sebagai orang terkaya kedua di Asia dengan kekayaan senilai US$ 29,8 miliar.

Walau begitu, kesuksesan yang mampu diraih Ka-shing tidaklah didapatnya dengan mudah. Demi bisa berada di posisinya sekarang, pria berusia 88 tahun ini harus menempuh berbagai perjuangan hidup.

Melansir Business Insider, Kamis (5/1/2017), Li Ka-shing mengaku sudah menjadi tulang punggung keluarganya sejak masih belia. Ia berserta keluarganya harus pindah ke Hong Kong karena sang Ayah yang meninggal karena penyakit TBC.

Akibat hal ini, ia juga harus meninggalkan sekolah sebelum usia 16 tahun dan bekerja sebagai buruh pabrik. Selama bekerja, Li memberikan 90 persen dari gajinya untuk Ibunya. Keberhasilannya dalam mencari nafkah untuk keluarga mengajarinya tentang nilai sosial dan sikap dermawan.

Titik balik kesuksesan

Terus menerus hidup dalam keterpurukan membuat Li Ka-shing bertekad untuk bisa keluar dari jeratan kemisikinan. Maka, pada tahun 1950, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri.

Setelah meminjam modal ke sejumlah relasi, ia kemudian menyemplungkan diri di bisnis plastik dengan nama Cheung Kong Industries.

Usaha mainan dan bunga plastiknya dianggap banyak orang sebagai hal yang remeh. Namun, dengan kejeliannya, ia melihat peluang bahwa di negara-negara Barat justru banyak membutuhkan bunga plastik.

Dari sanalah, bisnis yang dianggap kecil tersebut justru melejitkan namanya. Pelan tapi pasti, berkat kejeliannya mengamati pasar Ka-shing berhasil mendapat banyak keuntungan di bisnis yang dijalaninya.

Li Ka-shing membuka pabrik pertamanya di usia 22 tahun. Hebatnya lagi, hanya dalam beberapa tahun saja ia bisa menjadi seorang produsen, pengembang properti dan investor.

Di usianya yang menginjak senja, kini LiKa-shing beralih profesi menjadi seorang investor dalam bidang teknologi. Beberapa perusahaan teknologi besar telah menjadi tujuan investasinya, termasuk perusahaan arahan Mark Zuckerberg, Facebook.

This article passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article: The Guardian's Summary of Julian Assange's Interview Went Viral and Was Completely False.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search