Sabtu, 21 Januari 2017

Kisah Lurah Deddy; Keluar dari Bea Cukai Demi Tuntut Ilmu di STPDN

Kisah Lurah Deddy; Keluar dari Bea Cukai Demi Tuntut Ilmu di STPDN

Lurah Kanaan, Deddy S Marpaung

KOPI hitam di siang hari menemani perbincangan empat orang yang sedang asik berdiskusi. Selingan gelak tawa terdengar hanyut terbawa angin memasuki telinga. Di bawah bangunan kecil sederhana bertuliskan kantin harapan cinta seorang lelaki berambut tipis menyeduh kopi dari cangkir putih. Tertawa terbahak mendengar candaan dari rekan kerja miliknya. Ia adalah Deddy S Marpaung Lurah baru Kanaan yang bulan lalu baru saja dilantik.

Beratapkan seng, berdinding papan dan berpintu triplek di dalam bangunan kantin itu ia larut dalam nostalgia mengingat masa-masa awal penentuan kuliahnya. Deddy yang semenjak umur 6 tahun di tinggal mendiang ayahnya merasa bertanggung jawab untuk meringankan beban sang ibu yang kesehariannya berkerja sebagai wiraswasta.

Selepas lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), ia berusaha melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dia dihadapkan dua pilihan, Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) atau Sekolah Kementerian Keuangan mengambil jurusan Bea dan Cukai di Balikpapan.

"Waktu itu saya mengikuti tes untuk masuk Bea Cukai sama STPDN, tapi keterima dahulu di Bea Cukai," kenang pria kelahiran Bontang, 25 September 1984 itu.

Namun yang kuasa berkehendak lain. Seraya berkata di tempat itu bukan tempatmu Deddy, Tuhan siapkan tempat lain yang lebih cocok untukmu. Di tahun 2003, masih teringat di tahun itu pula dia lompat dari satu kampus ke kampus lain.

Baru sebulan ia mengikuti perkuliahan di jurusan Bea dan Cukai, datang sebuah telepon yang di tujukan kepadanya. Di ujung telpon ia mendengar "Ded, kamu diterima di STPDN. Kamu ambil barangmu, kamu pindah kesitu," singkat, jelas dan padat. Itulah perkataan dari sang ibu yang menelponnya.

Setahun masa perkuliahan, tidak dihabiskannya di kampus utama STPDN Jatinangor, karena permasalahan yang menimpa salah satu mahasiswanya. Selama setahun itu ia menghabiskan di kampus sementara di Cilandak, Jakarta. Setelah berganti dari STPDN menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri, barulah ia menginjakkan kakinya di kampus utama.

Menghabiskan waktu selama 4 tahun menjalani pendidikan sebagai praja kampus, sempat ia mengikuti pengkaderan komando batalion ketika masih berstatus madya praja di tahun kedua perkuliahan. Segala usaha ia fokuskan mengikuti perkuliahan hingga mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan Pemerintah (S. STP) di tahun 2007.

Seperti yang telah dijanjikan dari kampus tersebut, Deddy yang telah menjadi Purna Praja mengawali karirnya menjadi Sekretaris Lurah (Seklur) Tanjung Laut Indah sampai tahun 2012. Sempat juga ia bertugas sebagai Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Pengendalian Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) selama setahun hingga menjabat sebagai lurah saat ini.

Dirinya yang sekarang menjabat sebagai lurah berkeinginan terus menghadirkan keterlibatan pemerintah diberbagai kegiatan penduduk Kanaan. Meningkatkan pelayanan dan terus menggali potensi penduduk Kanaan untuk mewujudkan visi misi Kota Bontang menjadi acuan dirinya ketika melaksanakan tugas sebagai abdi negara.

"Terus mengambil pembelajaran untuk menjadi lebih baik di kemudian hari. Tidak sendiri, namun juga bersama masyarakat," tutup Deddy.(*)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search