Kamis, 05 Januari 2017

Kisah pilu Marsel, Balita tinggal dengan tantenya yang gangguan jiwa

Reporter : Mitra Ramadhan | Rabu, 4 Januari 2017 22:24

Merdeka.com - Seorang bocah 3,5 tahun bernama Marsel, harus merasakan kehidupan tidak layak. Sejak lahir, Marsel ditelantarkan ibunya. Hal itu terjadi pasca ayahnya meninggal.

Pergi.com bagi-bagi voucher tiket pesawat Rp 100,000Dia harus tinggal di sebuah rumah yang kondisinya buruk di Perumahan Bugel Mas Indah, Blok D2, RT 005/05, Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, bersama tantenya, Desi (31), yang mengalami gangguan jiwa dan kakak pertamanya Soni (15) yang sudah putus sekolah.

Marsel merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya telah meninggal karena penyakit stroke ketika dia masih bayi. Ibunya, Mariska, juga pergi dari rumah dengan membawa anak kedua dan ketiga, kemudian menikah lagi.

Akhirnya dia terpaksa hanya tinggal dengan kakak pertamanya, Soni. Soni yang sudah putus sekolah ini pun harus bekerja memenuhi kebutuhan, lantaran tantenya memiliki gangguan jiwa. Akhirnya Marsel sering ditinggal dan tak ada yang mengasuhnya.

Menurut warga sekitar, Teti, bocah malang tersebut hidup jauh dari kata layak. Sejak balita, dia kerap mengalami kekerasan oleh tantenya.

"Tantenya stres sudah lama, suka ngamuk-ngamuk sendiri. Marsel pernah diangkat-angkat kakinya, dipelintir-pelintir, dibawa dan digeletakkan begitu saja di jalan," katanya, Rabu (4/1).

Karena diperlakukan demikian, kondisi fisik Marsel agak cacat. Dia tidak bisa jalan dan bicara. Dia cuma bisa memberikan isyarat lewat tangan jika ingin sesuatu.

"Kalau jalan, dia harus merangkak. Kakinya agak bengkok, mungkin karena pernah dipelintir," tambah Teti.

Untuk hidup, Marsel hanya mengandalkan belas kasihan warga. Kadang warga memberi makan dan memandikannya secara diam-diam, karena tantenya, Desi, kerap mengamuk.

"Ya kalau makan dia suka ke rumah tetangga. Kadang suka sedih, melihat pakaiannya kotor, tidak mandi berhari-hari. Biaya listrik dan air juga ditanggung warga lewat khas RT," katanya.

Sementara Agus, warga lainnya mengatakan, hal ini pernah dilaporkan kepihak Kelurahan dan Dinas Sosial. Marsel sempat dibawa pegawai dinas dan dirawat di rumah sakit. Namun dikembalikan lagi ke rumah.

"Sudah berkali-kali dilaporin, cuma dirawat sebentar. Tidak ada kelanjutannya. Malah dibalikin lagi, sudah tahu kondisinya begini," katanya.

Namun kali ini, Marsel telah ditolong oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Sosial pasca kisahnya disebar ke sosial media.

"Cepat penanganannya, kemarin ramai di media. Pagi ini sudah dibawa. Tidak hanya Marsel, tapi juga Soni dan tantenya Desi," ungkapnya.

[rnd]

Rekomendasi Pilihan

This article passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article: The Guardian's Summary of Julian Assange's Interview Went Viral and Was Completely False.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search