Senin, 30 Januari 2017

Membuka Kisah Aborigin yang Diperlakukan Sebagai Hewan

Komunitas pribumi di pulau Palm Island Queensland, Australia, akan tampil dalam dokumenter sejarah mengenai salah satu aspek kolonisasi yang tak banyak diketahui. Dokumenter tersebut membuka kisah orang Aborigin yang dipertontonkan bersama binatang antara abad 19 dan awal abad 20.

Sekitar 20 orang Aborigin diambil paksa dari Australia Utara saat itu untuk dipamerkan bersama binatang dalam apa yang disebut sebagai Human Zoo.

Bersama ribuan orang Aborigin lainnya, mereka dipajang berkeliling Eropa dan Amerika setidaknya sampai tahun 1940.

Saat ini komunitas Palm Island telah mendapatkan kembali sisa-sisa tengkorak salah seorang nenek moyang mereka itu.

Tetua masyarakat setempat, Walter Palm Island, merasa sangat istimewa melihat sisa-sisa nenek moyang, yang ditemukan di Amerika Utara, kembali ke kampung sendiri.

"Silsilah ayah saya menunjukkan ada seorang paman meninggal di sirkus di Amerika... rasanya seperti teka-teki untuk memahami semua ini," katanya.

"Melihat foto dan gambar para leluhur ini, saya bisa merasakan sakit dan penderitaan dari ekspresi wajah mereka. Dan bagaimana terhinanya mereka," ujar Walter.

"Mereka kehilangan harga diri dan kepercayaan diri mereka sebagai manusia. Mereka diperlakukan sebagai binatang," tambahnya.

Leluhur Walter meninggal di akhir abad ke-19 - dia salah satu dari sekitar 35.000 orang yang dipamerkan di kebun binatang antara tahun 1800-an dan Perang Dunia II.

"Mereka ditampilkan sebagai kanibal. Pemakan manusia. Missing link antara manusia dengan monyet. Untuk penonton yang mencari eksotisme dan sensasi dari sesuatu yang tak diketahui," katanya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search