Seorang oma memerankan oma dalam produksi layar lebar. Apa serunya? Apa menantangnya? Itu yang saya pikirkan sebelum menonton Ini Kisah Tiga Dara. Namun, saat menonton pertanyaan itu berubah warna menjadi pernyataan. Titiek Puspa dalam film arahan Nia Dinata menjadi lawan main yang sepadan dengan tiga tokoh utamanya: Shanty, Tara Basro, dan Tatyana Akman.
Ia melakonkan oma yang penuh inisiatif, bijak menyikapi persoalan, pintar menyanyi, dan terampil menarik simpati penonton. Kita tahu, Ini Kisah Tiga Dara hanya terinspirasi oleh film klasik Tiga Dara, drama musikal legendaris karya Usmar Ismail. Ini Kisah Tiga Dara tidak tunduk patuh pada versi hitam putihnya. Film ini memilih takdirnya sendiri, termasuk menentukan nasib Gendis dan adik-adiknya (baca: siapa di antara ketiganya yang menikah duluan). Begitu pun dengan karakter Oma.
Versi klasik Oma diperankan oleh aktris Fifie Young. Di era Ini Kisah Tiga Dara, Oma di tangan Titiek Puspa tidak hanya berperan sebagai inisiator yang menggerakan "ribut-ribut" di antara tiga gadis. Peran Oma kali ini menantang musikalitas Titiek. Melalui Ini Kisah Tiga Dara, Titiek memperlihatkan kebesarannya sebagai seorang aktris, diva, sekaligus musisi.
Aktingnya mengingatkan saya pada masa ketika Titiek berkiprah dalam kisah Inem. Kemampuan bermusiknya membawa saya mengarungi masa-masa ketika ia menulis "Bing", "Bimbi", "Kupu-kupu Malam" hingga "Tebar Cinta" yang dibawakan AB Three di album Selamat Datang Cinta. Bagi saya, Ini Kisah Tiga Dara menguji kemampuan Titiek dalam bernyanyi dan berakting. Dan Titiek, di usia yang tidak muda lagi, berhasil menjawab tantangan generasi di bawahnya, Nia Dinata.
Sejak awal ia menyita perhatian. Hingga di menit akhir, saya dibuat terenyuh oleh sosok Oma yang peka menangkap perkembangan zaman. Termasuk keputusan menikah lagi yang diambil anaknya sendiri. Juga, keputusan cucu bungsu yang akan menikah meski lebih dulu memiliki janin. Oma melintasi generasi, tidak mengedepankan emosi ketika norma dan nilai memasuki masa "transisi". Untuk akting dan vokal yang tetap mumpuni, rasanya tidak berlebihan jika saya memilih Titiek sebagai Aktris Pendukung Tahun Ini.
(wyn/gur)
This article passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article: The Guardian's Summary of Julian Assange's Interview Went Viral and Was Completely False.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar