SURYA.co.id l LAMONGAN - Erwin Arsyad asal Lamongan mengawali dinas pertamanya sebagai polisi di Kota Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat itu, ia menilai sangat minim bahkan cenderung tidak ada fasilitas untuk belajar Alquran.
"Saat itu umat Islam sangat minoritas di Kota Waingapu," ungkap Erwin Arsyad kepada SURYA.co.id, Sabtu (18/2/2017).
Pemuda asal Glagah, Lamongan itu kini berpangkat Brigadir Kepala atau Bripka.
Saat di NTT, Arsyad yang masih berpangkat Brigadir mendirikan perkumpulan bagi para pemuda Islam untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar Alquran.
Setelah berjalan lancar selama lima tahun, dia dimutasi ke Polres Lamongan pada 2010.
Ternyata, tidak luntur niat Arsyad dalam memajukan Islam. "Di LamonganIslam sudah cukup kuat," katanya.
Arsyad lantas merintis pertemuan pemuda Desa Made, Kecamatan Lamongan.
"Saya harus bisa mendirikan sebuah Taman Pendidikan Alquran (TPQ)," kata Arsyad, Babinkamtibmas Made ini.
Arysad tak hanya melibatkan kaum muda dalam mewujudkan impiannya, para sesepuh di desa itu juga digandeng untuk membangun TPQ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar