KISAH sedih selalu mewarnai ajang pencarian bakat penyanyi dangdut D'Academy. Selalu ada kontestan yang berasal dari keluarga yang tak punya, anak yang kehilangan orangtua dan sebagainya. Karena memiliki bakat menyanyi dangdut, maka mereka pun berupaya mengubah nasib dengan mengikuti D'Academy yang diadakan Indosiar.
Terbukti ajang tersebut ampuh mengubah kehidupan mereka. Lesti, contohnya. Setelah jadi juara pertama D'Academy 1, gadis asal Cianjur, Jawa Barat, bersama keluarganya tak lagi hidup susah.
Dan, kini, di D'Academy 4 ada kontestan yang kehidupannya lebih memprihatinkan. Duo Mus atau Duo M. Pemilik nama asli Musfiqur Rahman dan Mustaqur Rahman dari Serdang Bedagai, Sumatera Utara, adalah kembar identik.
Duo Mus yang ada di Group 3 ini, kehidupan perekonomiannya sangat terbatas. Sang ibu yang bekerja hanya sebagai buruh cuci pakaian pun mengharuskannya untuk membatasi anak-anaknya untuk makan sehari-hari. Sementara ayah mereka yang berasal dari Bangladesh telah dideportasi dari Indonesia beberapa tahun silam.
Musfi dan Musta, demikian panggilan si kembar siswa SMAN 1 Tanjung Beringin, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, adalah sulung dari lima bersaudara. Menurut mereka, anggota keluarga hanya makan sehari sekali. Bahkan, ibu mereka terkadang memberi pilihan pada anak-anak untuk memilih jadwal makan, mau siang atau makan malam.
"Begitu susahnya sehingga ibu membatasi kami makan. Hanya sekali dalam sehari," cerita Musti.
"Kalau siang makan, maka malam tidak makan," timpal Musta.
Meski hidup dalam kesusahan secara ekonomi, namun mereka tak pernah putus asa. Musfi dan Musta bertekad untuk memperbaiki perekonomian mereka. Maka, ketika menyadari mereka memiliki bakat menyanyi dangdut, mereka pun berkecimpung di dunia itu. Mereka jadi penyanyi dangdut.
"Ketika Indosiar mengadakan audisi DA4 di Medan, kami meminta izin pada ibu untuk mengikuti audisi itu," cerita Musfi.
Tekad kuat untuk mengubah hidup keluarga, membuat mereka mencoba mengikuti audisi D'Academy 4 di Medan. Padahal, mereka belum lama berkecimpung dalam dunia musik dangdut. Nasib baik berpihak pada si kembar ini.
Juri audisi, Iis Dahlia, Inul Daratista dan Nassar tergoda dengan vokal mereka yang bagus sehingga memberikan golden ticket. Mereka lolos dan terbang Jakarta untuk karantina, latihan dan tampil di Konser Nominasi.
Di panggung D'Academy 4, Duo Mus selalu tampil memukau dewan juri, komentator dan pemirsa. Kombinasi kualitas vokal serta aksi panggung dan latar belakang keluarga, memang selalu jadi senjata ampuh sang kontestan merebut perhatian pemirsa. Ada drama istilahnya.
Seluruh juri dan komentator serta penonton terharu mendengar kisah kehidupan kembar bersaudara ini. Bahkan, Inul Daratista dan Beniqno akan memberikan bantuan untuk mereka.
Selama di Jakarta, Duo Mus tak lagi kekurangan makan. Mereka bisa makan tiga kali dalam sehari, yang tentu saja makanan bergizi. Meski setiap kali makan, mereka selalu ingat ibu dan adik-adik di kampung halaman.
Semoga saja Duo Mus terus bertahan di D'Academy 4, sehingga mereka bisa mengubah kehidupan keluarga mereka menjadi lebih baik. Seperti Lesti, Weni dan yang lainnya.
(anggara/sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar