Sabtu, 18 Maret 2017

Kisah Masa Kecil Hasyim Muzadi di Mata Kerabatnya

Sabtu, 18 Maret 2017 | 16:47 WIB

Kisah Masa Kecil Hasyim Muzadi di Mata Kerabatnya

Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, KH. Solahuddin Wahid memimpin doa usai mensholati jenazah KH. Hasyim Muzadi di pondok pesantren Al- Hikam, Malang, Jawa Timur, 16 Maret 2017. Mantan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU tersebut wafat pada usia 72 tahun. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Bojonegoro - KH Hasyim Muzadi sewaktu kecil ternyata tidak terlalu suka makanan, sehingga kelihatan kurus. "Semasa kecilnya KH Hasyim Muzadi kesukaannya susu sapi," kata Siti Fatimah, 82 tahun, warga Kelurahan Ledokkulon, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang masih keluarga dengan KH Hasyim Muzadi, Sabtu, 18 Maret 2017.

Menurut dia, KH Hasyim Muzadi kerap minta makanan, seperti telur atau kacang. "Tapi makanan yang diminta itu tidak pernah dimakan, ya jadinya kurus," tuturnya saat mengenang Hasyim Muzadi yang meninggal pada Kamis, 16 Maret 2017.

Baca:Cerita Santri Khatam Al-Quran untuk KH Hasyim Muzadi

Siti mengaku pernah satu rumah dengan KH Hasyim Muzadi, ketika berusia sekitar 7 tahun karena orang tuanya meninggal. Dia bisa berada di keluarga Hasyim Muzadi karena masih keluarga satu kakek dengan KH Hasyim Muzadi, yaitu Abu Bakar Wustho.

"Saya meninggalkan keluarganya di Bangilan karena menikah ketika KH Hasyim Muzadi sudah besar belajar di Ponpes Gontor," tutur dia.

Namun ikatan tali silaturahmi tidak terputus. Jimy Agus Wahyudi, salah seorang cucu Siti Fatimah, mengatakan KH Hasyim Muzadi sering ke Bojonegoro untuk menjenguk neneknya. "Mbah Siti Fatimah dianggap keluarga tertua. KH Hasyim Muzadi terakhir menjenguk Mbah Siti Fatimah setahun lalu," tutur Jimy.

Bahkan, menurut dia, KH Hasyim Muzadi juga sering ke Bojonegoro, juga pernah menginap di rumah adiknya di Bojonegoro selama dua pekan. "Tidak ada masyarakat yang tahu kecuali keluarga," ucapnya.

Baca:Ini Pesan Hasyim Muzadi untuk Bangsa Sebelum Meninggal

Selain itu, kata dia, keluarga yang berasal dari satu kakek dari KH Hasyim Muzadi, yaitu Abu Bakar Wustho, rutin setiap tahun menggelar reuni di Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Tuban. "Biasanya KH Hasyim Muzadi selalu datang dalam acara reuni keluarga yang datang dari berbagai daerah di Indonesia," tutur Jimy.

Hasyim wafat pada usia 72 tahun. Jenazah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 1999-2010 itu diterbangkan dari Malang, Jawa Timur, kemudian dimakamkan di lingkungan Pondok Pesantren Al-Hikam, Beji, Depok, Jawa Barat. Hasyim saat ini tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

ANTARA | NI

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search