TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Tangannya begitu cekatan menambal ban sepeda motor yang bocor.
Ketika harus mencongkel ban menggunakan kunci dengan tenaga yang cukup kuat, wanita itu juga bisa melakukannya hanya dengan sekali tarik.
Sudah 11 tahun ini Tuginem, nama wanita itu, begitu akrab dengan bongkar pasang ban yang mengalami bocor.
Ia menggeluti pekerjaan yang biasanya dilakoni kaum laki-laki itu setelah suaminya sakit.
Mau tak mau, Tuginem harus belajar menambal ban agar dapur keluarga tetap mengepul.
Bertempat di Jalan Parangtritis km 3,5, setiap harinya Tuginem melayani pengendara sepeda motor yang bannya mengalami bocor.
"Awalnya ya belajar. Lama-lama bisa. Mau enggak mau harus bisa karena suami sakit jantung dan enggak boleh kerja keras sama dokter," tutur Tuginem saat berbincang dengan TribunJogja.com, Jumat (17/3/2017).
Usaha tambal ban menjadi sumber pendapatan pokok bagi Tuginem, suami dan seorang anaknya.
Menurutnya, usaha itu cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Sedangkan untuk keperluan sekolah anak Tuginem yang masih duduk di bangku SMP sudah mendapat bantuan dari pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar