Serang – Masalah Cerebral Palsy yang terkena Yasmin Azzahra Rahman sejak kecil bikin ia gagap bicara. Manfaat motorik yang rusak membuatnya mesti memakai kursi roda. Namun siapa kira, gadis berkebutuhan spesial kelahiran 13 November 1999 ini dapat membuahkan karya satu buku.
Buku pertama serta ke-2 Yasmin diisi mengenai diary berjudul My Story in Holland diterbitkan oleh Mizan. Buku ketiga, From Holland With Love diterbitkan Gramedia pada sekitaran 2015 lantas. Semuanya karya ini menceritakan mengenai perjalanannya mejadi anak berkebutuhan spesial saat di Belanda serta perjuangannya untuk sekolah sepanjang di Indonesia.
Yasmin menyampaikan kalau dianya sekarang ini jadi Duta Literasi Anak Berkebutuhan Spesial. Dengan sedikit terbata-bata, ia lalu menceritakan sistem kreatif yang kurang lebih dimulai saat ia tinggal di negeri kincir angin pada th. 2012.
" Sistem saat ikuti bapak saya di Belanda. Saya mesti sekolah, mesti menanti lantaran ada sistem yang perlu dilewati. Eyang saya lewat Skype mendorong saya untuk menulis sembari menanti saya sekolah, " kata Yasmin menceritakan sembari agak terbata-bata di Tempat tinggal Dunia, Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (24/4/2017).
Atas anjuran kakeknya itu Yasmin awalannya sangsi. Pertanyaan masalah apakah dianya dapat menulis senantiasa terbayang di kepala. Namun lantaran jemu menanti sistem supaya dianya di terima di sekolah membuatnya menuliskan catatan-catatan hariannya.
Sesaat kemudian nyatanya catatan itu diterbitkan. Yasmin jadi makin terpacu. Demikian pulang ke Indonesia ada 2012, ia lalu meneruskan untuk menulis karya ketiganya berjudul From Holland With Love. Satu perjuangan sosok Melati serta diterbitkan th. 2015.
Dengan semua keterbatasannya, Yasmin menyampaikan ia dapat selalu berimajinasi lewat tulisan. Dengan menulis ia mengakui dapat pergi ke mana saja serta menyerapi tokoh-tokoh. Sebagian penulis kesukaannya serta jadi ide sistem kreatif salah satunya yaitu Asma Nadia serta penulis sekalian pengasuh Tempat tinggal Dunia Gol A Gong.
" Menunjukkan ke beberapa orang kalau terbatasnya fisik bukanlah bermakna kekuatan kita juga terbatas. Memberi semangat ke anak-anak berkebutuhan spesial, " tuturnya.
Bahkan juga menurut Yasmin, walau ia menanggung derita Cerebral Palsy, ia masihlah selalu berkarya dalam terbatasnya. Menurut dia, tiap-tiap orang mempunyai kekurangan serta keunggulan.
" Janganlah kurang percaya diri, janganlah putus harapan. Saya yakin kok tiap-tiap orang miliki kekurangan serta keunggulan. Tinggal bagaimana saja kita memakai keunggulan itu, " katanya memberi pesan semangat.
Cerita Yasmin, Gadis Berkebutuhan Spesial yang Jadi Duta Literasi Anak
Alpha Amirachman, ayah dari Yasmin menyampaikan anaknya berkarya lantaran memanglah dorongan dari kakeknya. Pada saat ia meniti disertasi di Kampus van Amsterdam Belanda, Yasmin kebetulan turut kesana. Sembari menanti sistem mengajukan sekolah, anaknya disuruh untuk menulis oleh kakeknya di Indonesia.
" Yang mendorong pertama kalinya eyangnya. Kebetulan eyangnya dahulu penulis di Mangle, selalu menulis narasi bersambung di PR (Fikiran Rakyat), " kata Alpha di tempat yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar