Senin, 10 April 2017

Kisah Hacker Putih Yang Disewa Kemendikbud untuk Antisipasi Serangan Peretas di UNBK

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Koordinator Teknologi Informasi (IT) Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Jawa Tengah, Bagus Riyono, rela pulang dinihari demi lancarnya pelaksanaan ujian. Ia juga harus berangkat pagi-pagi untuk memantau jaringan server UNBK. "Yah... kadang tidur cuma dua jam, tapi engga apa-apa. Tetap semangat," kata koordinator IT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut pada Tribun Jateng, pekan lalu.

Ia bercerita, kendala teknis selama pelaksanaan UNBK mayoritas masalah instalasi. Masalah lainnya, penanggung jawab IT masing-masing sekolah masih kurang percaya diri menangani sistem UNBK. Padahal mereka sudah mendapat petunjuknya.

Terkait serangan cracker atau hacker (peretas), ia mengatakan tidak menemui kendala semacam itu saat menangani sistem IT UNBK. Menurutnya,kemungkinan hacker atau cracker berhasil menyerang sistem UNBK tipis.

Bagus menjelaskan, sistem yang dibangun pemerintah pusat sangat rapi. Mulai dari saat aplikasi UNBK berjalan, seluruh aplikasi bawaan komputer atau laptop tidak bisa digunakan.  Lalu, program UNBK menggunakan virtual machine. Ketika ada serangan hacker atau cracker, program otomatis mengunci. Jadi, para cracker tidak bisa mengganggu proses UNBK. "Setiap kali masuk komputer, tiap siswa punya token (kode rahasia) sendiri. Jadi tidak sembarang orang bisa masuk," tambahnya.

Ia berujar server dan serial number tiap laptop berbeda. Satu komputer mempunyai satu server dan satu serial number. Keduanya didaftarkan di server pusat. Jika salah satu tidak sinkron maka program otomatis mengunci.

Selain itu, dengan sistem semionline, mengurangi kerawanan. Sistem online hanya saat sinkronisasi awal (sebelum ujian) dan sinkronisasi akhir saat sekolah mengirim hasil ujian. Pengiriman hasil ujian ke server pusat pun sudah ditentukan waktunya untuk mempermudah pengawasan. "Siswa hanya bisa buka aplikasi di waktu yang ditentukan," imbuhnya.

Bagus yakin program, piranti lunak dan server buatan pemerintah pusat cukup andal. Buktinya, ia tidak mengalami gangguan serangan hacker atau cracker selama pelaksanaan UNBK SMK, pekan lalu. Kalaupun ada klaim atau oknum yang menjual data, Ia yakin hal itu hanya rumor. Bagus percaya dengan sistem UNBK saat ini. "Kalau ada hacker putih saya tidak tahu, yang pasti di sekretariat UN hanya ada koordinator IT. Tidak ada orang luar," jelasnya. Ia pun berharap pelaksanaan UNKB tingkat SMA mulai hari ini juga berjalan lancar tanpa gangguan hacker hitam.

Kunci jawaban palsu

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan sistem UNBK aman dari serangan peretas. "Kami mempunyai tim hacker putih. Banyak yang mencoba membobol, tapi tim kami sudah mengantisipasinya," kata Daryanto kepada Tribunnews di Jakarta, pekan lalu. Ia pun berharap peserta UNBK tidak tertipu dengan kunci jawaban yang beredar. Daryanto juga mengingatkan kepada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan melalui penyebaran kunci jawaban palsu.

Menurutnya Kemendikbud telah mengambil tindakan tegas terkait oknum tertentu yang menyebar dan menjual kunci jawaban palsu. "Ada peristiwa dan sudah diproses, bagi anaknya (siswa) juga ada hukuman," katanya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search