Kamis, 06 April 2017

Kisah Pasien yang Lewatkan Nyepi dan Galungan di Rumah Sakit, 'Kangen Saat Ingat Ogoh-ogoh'

Laporan Wartawan Tribun Bali, Imam Rosidin

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Luka Wayan Suwenten (16) semakin parah karena terlambat mendapatkan perawatan medis.

Akibatnya ia harus melewatkan suka cita Hari Raya Galungan dan keheningan Nyepi di rumah sakit.

Saat Tribun Bali mengunjunginya di ruang Angsoka, RSUP Sanglah, Denpasar, siswa kelas 10 SMK Pandawa Abiansemal yang asal Banjar Samoan, Carangsari, Petang, Badung ini terlihat lesu dan tak bersemangat, Rabu (5/4) siang.

Ia sedih karena merayakan Hari Raya Galungan di ruang rawat inap, bukannya di rumah. "Sepi di sini. Saya tidak mau lagi sakit dan ingin segera sembuh. Kangen suasana rumah saat hari raya seperti sembahyang di pura," tuturnya dengan suara yang sangat pelan, Rabu (5/4/2017) sekitar pukul 15.20 Wita.

Terhitung hingga Rabu (5/4/2017), Suwenten sudah 20 hari menginap dan menjalain perawatan di rumah sakit terbesar di Bali tersebut.

Itu artinya pada Hari Nyepi yang jatuh pada akhir Maret lalu ia juga berada di rumah sakit.

"Waktu Nyepi ya kangen sama teman-teman saat pengerupukan. Lihat ogoh-ogoh, juga Nyepi di rumah," lanjut remaja yang masih dipasang infus pada tangan sebelah kirinya ini.

Suwenten merupakan pasien yang mengalami pergeseran tulang pinggul.

Luka tersebut ia dapat setelah terjatuh dari motor dan menabrak pohon saat pulang dari sekolah.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search