Informasinya, bayi cantik itu lahir dari rahim perempuan berinisial DW. Yang mengejutkan, DW adalah bocah di bawah umur yang masih berusia 15 tahun asal Kampung Kajang, Kecamatan Sangatta Selatan, Kalimantan Timur. Saat ini DW masih tercatat sebagai siswi di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sangatta.
Kasus penelantaran bayi ini pun dilaporkan ke Polres Kutim.
Ketika dikonfirmasi, Kepala TU RSUD Kudungga M Yusuf membenarkan adanya kasus tersebut. Menurutnya, saat ini bayi berusia satu bulan tersebut masih dalam penangganan pihaknya. "Bayi itu dilahirkan sekira 10 Maret lalu. Memiliki berat 1,7 kilogram. Pada tanggal 27 Maret, bayi tersebut ditinggalkan begitu saja oleh ibunya," jelasnya kepada media, Sabtu (15/4) kemarin.
Sebelum meninggalkan bayinya, DW sempat menanyakan biaya persalinan dan perawatan selama di rumah sakit (RS). Sesudah itu, DW langsung menghilang. Bahkan, nomor telepon bersangkutan ketika dihubungi tidak pernah aktif. "Biaya melahirkan dan perawatannya selama sebulan terakhir sekira Rp 11 juta. Sejauh ini, semua biaya perawatannya adalah iuran dari para perawat, bidan, dan dokter," ungkapnya.
Karena kedua orang tua bayi tidak pernah muncul, pihaknya kemudian melaporkan masalah tersebut kepada pihak kepolisian. Termasuk ke Dinas Sosial (Dinsos) Kutim.
"Saat ini kondisi bayinya sehat. Oleh para bidan, bayi itu diberi nama Fery Nanda Salsabila. Berat badannya juga sudah naik menjadi 2,7 kilogram. Sementara ini bayinya masih dirawat di ruangan perinatologi," terangnya.
Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Andika Dharma Sena ketika dikonfirmasi juga membenarkan prihal kasus tersebut. Dia menyebut, kasus tersebut kini telah ditanggani oleh jajarannya. "Indentitas orang tua bayi sudah kami kantongi. Inisialnya DW, usianya sekitar 15 tahun. Sesuai data yang kami himpun sejauh ini, bersangkutan tinggal di Kampung Kajang, Sanggata Selatan," bebernya.
Menurutnya, ketika dicek di alamat yang diperoleh pihaknya, bersangkutan sudah tidak lagi tinggal di tempat tersebut. Berdasarkan keterangan warga setempat, DW dan orang tuanya telah meninggalkan rumah barakan sejak beberapa hari lalu.
"Kasus ini masih terus kami selidiki. Anggota juga sudah saya minta untuk menyelidiki keberadaan kedua orang si bayi. Beberapa informasi terkait dari warga juga sudah kami himpun," tuturnya.
Sementara menurut keterangan salah satu warga Kampung Kajang yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, jika DW masih berstatus pelajar di sebuah SMP di Sangatta. Setiap harinya DW tinggal bersama orang tua laki-lakinya.
"Kedua orang tua DW sudah lama bercerai. Beberapa adiknya tinggal sama ibunya. Sementara DW ini ikut ayahnya. Selain tinggal di rumah kontrakan, DW dan ayahnya juga sering menginap di kebun," ungkapnya.
Kepada media ini, tetangga mengaku kaget jika DW telah melahirkan. Pasalnya, dirinya bersama warga setempat tidak pernah melihat bersangkutan hamil, ataupun menikah.
Sehingga pihaknya mencurigai bahwa bayi yang dilahirkan DW adalah hasil hubungan gelap. "Selama ini bersangkutan memang cukup tertutup. Makanya saya sendiri heran, kok anak itu (DW, Red.) bisa hamil dan melahirkan," ujarnya. (drh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar