PROKAL.CO, Menjadi seorang hafiz (penghapal Alquran) bukanlah perkara mudah. Selain harus terus mengulang-ulang hapalan, juga wajib menjaga perilaku, agar ayat-ayat yang telah dihapal tidak hilang begitu saja.
Yusva Alam, Bontang
Namanya sangat singkat, Arjuna. Walaupun berbau Jawa karena Arjuna merupakan salahsatu tokoh pewayangan, namun Arjuna sendiri bukanlah orang Jawa, tapi berasal dari Lapai, Sulawesi Tenggara. Sudah 3 tahun lamanya menetap di Bontang. Saat ini berprofesi sebagai Imam di Masjid Raya Baiturrahman, kurang lebih 1,5 tahun lamanya.
Tak dapat dipungkiri, hapal Quran merupakan salahsatu prasyarat yang harus dimiliki seorang Imam di salahsatu masjid terbesar di Kota Taman ini. Karena kemampuan itu pulalah, Arjuna berhasil lolos seleksi sebagai Imam di masjid milik PT Pupuk Kalimantan Timur tersebut. Disamping syarat-syarat lainnya yang harus dimiliki.
"Sebagai seorang imam salat, saya harus benar-benar menjaga hapalan. Agar tidak sering lupa saat memimpin salat," ujarnya.
Karenanya, pria yang mampu menghapal Quran 30 Juz selama 2 tahun ini memiliki metode untuk menjaga agar hapalannya tidak hilang. Murojaah (mengulang-ulang hapalan) merupakan cara yang tidak bisa ditinggalkan. Selain itu, menurut Arjuna harus sering-sering menjadi imam salat. Kemudian juga mengikuti lomba. Karena dengan menjadi imam salat dan mengikuti lomba, mau tidak mau harus terus mengulang-ulang hapalan.
"Satu cara yang saya gunakan saat mengimami salat yang banyak tidak diketahui jamaah adalah membaca ayat-ayat Quran secara berurutan. Dari ayat pertama surat Al Baqarah terus berurutan sampai selesai," bebernya.
Rupanya cara tersebut manjur bagi Arjuna untuk terus menjaga hapalannya. Hingga saat ini hapalannya masih melekat kuat dalam ingatannya.
Ia pun menuturkan, selama menjadi hafiz ini banyak keuntungan dan manfaat yang diraihnya. Yang paling utama menurutnya adalah terjaganya dirinya dari kemaksiatan. Utamanya maksiat besar. Setiap kali mau melakukan kemaksiatan, Ia merasa selalu diingatkan untuk mengurungkan niatnya tersebut. Selain itu, rezeki menjadi mudah dan lancar.
"Pernah saat kuliah dulu, saya mengenakan celana panjang sobek-sobek di beberapa tempat. Saat itu teman-teman mengingatkan agar menutup aurat. Karena terlihat dari sobekan celana. Saat itu juga saya sadar dan segera mengganti celana," ungkap pria yang merasa nyaman hidup di Bontang ini.
Arjuna pun menuturkan sedikit kisah awalnya, saat bercita-cita menjadi seorang hafiz. Kala itu dirinya mengikuti lomba menghapal Quran khusus juz amma. Saat itulah dirinya termotivasi oleh peserta lain yang memiliki suara indah dalam melantunkan ayat-ayat suci Alquran. Iapun bertanya tempat dimana belajar menghapal dan melantunkan Alquran. Kemudian usai lulus SMP iapun menuju pesantren tempat menghapal Quran sesuai informasi yang ia dapatkan.
"Kala itu keinginan menjadi hafiz sangat kuat. Hingga orangtua saya mengizinkan untuk keluar daerah menuntut ilmu. Padahal masih lulus SMP," tuturnya.
Kedepannya, Ia tetap bertekad menjadi seorang hafiz dan ingin membagikan ilmu yang dimilikinya. Itu karenanya, saat ini selain menjadi imam salat, Arjuna juga mengajar Alquran di beberapa tempat. (*)
TENTANG ARJUNA
Nama: Arjuna, Lc
TTL: Lapai, 08/12/1986
Profesi: Imam Masjid Baiturrahman
Pendidikan: Jurusan Tafsir, Fakultas Ushluhudin, Universitas Al Azhar, Kairo Mesir
Prestasi: Juara I MTQ tingkat Provinsi Sultra tahun 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar