PROKAL.CO, Berawal dari kebiasaaanya yang suka ngopi, Yusa akhirnya tertarik untuk membuka usaha yang dia beri nama "Efek Rumah Kopi".
Bambang, Bontang
Jatuh bangun dalam mendirikan kedai kopi sudah "kenyang" Yusa rasakan. Meski masih muda, namun berbagai pengalaman pahit dalam usaha sering dia alami. Mulai dari usaha yang tidak jalan, dikecewakan orang, pengunjung sepi, hingga bingung memulai usahanya kembali dari nol karena sudah kehabisan modal.
Diceritakan, Yusa memulai usahanya yang diberi nama "Efek Rumah Kopi" sejak 2010 saat dirinya masih kuliah di Malang. Kala itu, dia baru saja memasuki semester 2. Bermula dari hobinya yang suka ngopi, akhirnya dia sering berkumpul, nongkrong, dan bertemu dengan sesama pecinta kopi. Yang uniknya, dalam sehari Yusa bisa ngopi 4-5 kali dalam sehari. Lewat kebiasaannya itulah, akhirnya dirinya kerap menjadi bahan omongan teman-temannya.
"Karena saya sudah ada bakat usaha sejak SMP, ditambahan teman-teman yang sudah mengenal saya sebagai orang yang doyan ngopi, terbesit dalam benak fikiran saya untuk membuka usaha kopi," ujarnya.
Rupanya keinginanya itu bisa terealisasi. Dia mengisahkan, suatu waktu dirinya bertemu dengan kakak tingkat di kampusnya dan diajak untuk mengembangkan usaha kopi. Namun sebelumnya, dia terlebih dahulu sempat mengikuti pelatihan sertifikasi Barista. Barulah saat duduk di semester 3, suami Hernila Sari itu memutuskan untuk join dengan dua orang temannya untuk mengembangkan bisnis kopi mereka.
Sempat berjalan, singkat cerita usaha yang mereka rintis akhirnya tidak berjalan lantaran masing-masing dari mereka disibukkan dengan padatnya jadwal kuliah. Usaha itu pun akhirnya tutup.
Karena suatu hal, Yusa akhirnya tidak bisa melanjutkan kuliahnya. Akhirnya dia memutuskan untuk bekerja. Kebetulan saat itu, Yusa bertemu dengan bertemu temannya dan diajak untuk kerja mengurusi usaha clothing milik temannya itu. Lewat kerjaaan itu lah, Yusa akhirnya mau tidak mau harus "hijrah" ke Solo. Di Solo, dia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dengan tetap sambil bekerja. Dari keadaan ini pula, Yusa juga belajar mandiri dengan membiayai kuliahnya sendiri hingga wisuda.
"Dari orang tua juga sudah tidak ada lagi biaya yang dikasih. Sehingga seluruh biaya hidup dan kuliah saya harus cari sendiri," sebutnya.
Usai lulus kuliah, Yusa memutuskan untuk kembali ke Bontang. Di kota kelahirannya ini, Yusa bertemu dengan salah seorang pengusaha dan diminta untuk mengelola usahanya. Berkat konsep kreatifnya, usaha kafe yang dia pegang kala itu sukses memikat hati para pengunjung yang datang. Bahkan semakin hari, kafe itu semakin ramai dikunjungi terutama dari kalangan anak-anak muda.
"Tapi ternyata, perjanjan di awal yang sudah disepakati dengan pengusaha tadi dilanggar. Karena dikecewakan, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan dan memilih buka usaha sendiri," terangnya.
Sempat membuka usaha sendiri di samping Makodim 0908/BTG, namun karena suatu hal, singkat cerita usahanya itupun tidak berjalan dan harus berpindah kepemilikan. Sempat bingung harus seperti apa lagi, Yusa dan istrinya pun akhirnya memilih untuk pindah lagi ke Malang dan membuka usaha disana. Karena sudah tak memiliki modal sepeserpun, Yusran dan istrinya akhirnya harus rela menggadai cincin pernikahan mereka untuk dipakai sebagai tambahan modal mendirikan usaha.
Namun seiring berjalannya waktu, usaha yang dia rintis itu pun juga gagal. Penyebabnya, pengunjung yang sepi lantaran banyaknya saingan usaha serupa di Malang. Tak punya harapan buka usaha di Malang, akhirnya Yusa dan istri pun memutuskan kembali ke Bontang dan mencoba membuka usaha kopinya itu lagi meski harus kembali meminjam modal dari orang lain. Namun rupanya disinilah Yusa dan istri mulai bangkit dari kegagalannya.
Membuka usaha "Efek Rumah Kopi" yang berlokasi di Jalan Pattimura nomor 41, Kelurahan Api-api, perlahan usahanya semakin diminati masyarakat Bontang terutama kalangan anak-anak muda. Berupaya memberi pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan menu-menu yang familiar di lidah serta jenis-jenis kopi dari berbagai daerah di Indonesia, hingga rutin mengubah dekorasi tempat usahanya agar pengunjung tak jenuh.
"Semoga Efek Rumah Kopi selalu bisa memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Serta terus menginspirasi banyak orang," pungkasnya. (bersambung)
Nama : Yusa Ar Ra'd Dukhaan
TTL : Bontang, 29 Juni 1991
Alamat : Jalan Patimura nomor 41, Kelurahan Api-api
Orang tua : Slamet Arifin – Yulis Nur Laila
Istri : Hernila Sari
Riwayat Penddikan : UNS Solo Jurusan Ilmu Komunkasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar