Hingga menjelang pelaksanaan ujian akhir, dia masih menunggak lebih kurang Rp 3,2 juta. Jumlah sebesar itu terdiri uang Sumbangan Pembiayaan Pendidikan (SPP), sebesar Rp 1,75 juta yang belum dilunasi sejak September 2016 hingga Juni 2017. Iuran uang gedung Rp 1 juta, uang praktek Rp 275 ribu dan uang ujian Rp 200 ribu.
Nur adalah seorang anak yatim. Ayahnya meninggal sekitar 2 tahun lalu. Dia adalah anak bungsu dari 6 bersaudara. Kakaknya bekerja sebagai tukang pijat yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan di rumah.
Oleh salah seseorang bernama Slamet Martoyo, kisah Nur itu diunggah di media sosial Facebook. Dia mendapatkan informasi dari salah seorang tetangganya. Dia mengaku peduli dengan yang dialami Nur. Seusai diunggah di medsos, informasi tersebut kemudian viral dan mengundang simpati seseorang orang.
"Anaknya semula tidak boleh mengikuti ujian dan sempat menangis karena masih punya tunggakan yang belum dibayarkan. Informasi itu kemudian dishare ke facebook," kata Slamet.
Nur hari ini bisa mengikuti ujian sekolah, karena ada seseorang yang tidak mau disebutkan namanya bersimpati. Orang tersebut melunasi semua tunggakan Nur di sekolah.
"Sudah ada yang membantu dan melunasinya, tapi tidak ingin diketahui namanya. Cukup disebut hamba Allah saja," kata Slamet.
Sementara itu secara terpisah, Kepala SMK 2 Yapenda, Mochtar kepada wartawan mengatakan Nur hari ini boleh mengikuti ujian sekolah yang berlangsung sejak pukul 07.00 WIB. Namun diakuinya siswa tersebut belum melunasi pembayaran iurang sekolah.
Menurutnya pihak sekolah tetap mengizinkan siswa ikut ujian meski belum melunasi pembayaran. Beberapa waktu lalu, sekolah mengundang orangtua yang bersangkutan, untuk datang ke sekolah. Undangan ke orangtua tersebut, ditujukan untuk melakukan klarifikasi, apakah pihak orangtua mengetahui atau tidak, anaknya selama ini belum membayar sekolah.
"Kita hanya ingin melakukan pengecekan saja. Kalau ujian, anak yang bersangkutan tetap dapat mengikuti ujian, walaupun belum bayar selama beberapa bulan," papar Mochtar.
Dia mengatakan tadi pagi, kakaknya datang bersama seorang teman yang kemudian membantu melunasi tunggakan pembayaran iuran sekolah.
"Sudah selesai dan sudah dibayarkan semuanya," pungkas Mochtar.
(bgs/bgs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar