WNI lain, sebut saja namanya Nur, juga mengaku jadi korban ISIS. "Semuanya bohong besar," kata dia, seperti dikutip dari Straits Times.
Perempuan 19 tahun itu mengaku saat memasuki wilayah ISIS, ia menyaksikan segalanya berbeda dengan yang terpampang di internet.
Nur pergi ke Suriah bersama keluarganya. Mereka berharap saudara-saudara lelakinya akan mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan.
Namun, semua itu hanya propaganda. Alih-alih merintis karier dengan gaji setinggi langit, para pria dipaksa jadi militan, menenteng bedil, bertaruh nyawa di zona tempur, berhadapan dengan tank dan rudal lawan.
"Mereka bahkan dipenjara, ayahku, saudara-saudaraku," kata dia. Tak jelas mengapa keluarga Nur dijebloskan ke balik bui.
Perempuan itu juga mengaku dikejar-kejar banyak militan ISIS. Pria-pria itu ingin menikahinya.
"Tingkat perceraian di sana tinggi. Talak dijatuhkan meski pernikahan baru berlangsung dua minggu atau dua bulan," kata dia.
Nur merasa jijik saat mengetahui topik pembicaraan favorit para militan ISIS adalah soal perempuan.
Suatu ketika, salah satu saudaranya dihampiri orang tak dikenal di pasar di Raqqa. Tanpa basa-basi, lelaki itu bertanya,"Apa kau punya gadis atau saudara perempuan? Aku ingin seorang istri."
Apa yang dikatakan Leefa dan Nur tak mungkin dikonfirmasi kebenarannya. Namun, kisah mereka bersesuaian dengan pengakuan sejumlah orang asing yang kabur dari markas ISIS: bahwa mereka semua adalah korban penipuan propaganda Daesh.
Salah satu staf kamp pengungsi Ain Issa, Fayruz Khalil, mengatakan kebanyakan orang asing yang bergabung di ISIS merasa kecewa dengan kenyataan yang mereka lihat di depan mata.
"Sepuluh bulan belakangan mereka mencoba kabur. Namun, baru belakangan upaya itu berhasil," kata dia.
SDF berencana untuk mengirim sekelompok WNI ke perbatasan Erbil, Irak, dan menyerahkan mereka ke pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Menurut pihak berwenang Indonesia, sekitar 500 sampai 600 orang Indonesia diyakini berada di Suriah saat ini.
Sekitar 500 lainnya telah berusaha mencapai Suriah, namun dideportasi sebelum sampai di wilayah ISIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar