Kamis, 15 Juni 2017

Kisah 5 WNI Pengukir Mimbar Masjid Al Aqsa Dikawal Tentara Israel

Selain soal ketelitian dan detail ukiran mimbar, Abdul Mutholib (47), Zaenal Arifin (42), Ali Ridho (65) Aarmidi (53) dan Mustafid Dinul Azis (39), harus bersinggungan dengan tentara Israel.

Menurut Abdul Mutholib, proses ukiran untuk mimbar Masjid Al Aqsa dilakukan selama kurun waktu empat tahun. Tepatnya sejak tahun 2003 hingga 2007. 

Semua ukiran dikerjakan di Yordania. "Total yang kami buat ada sekitar 16.300 keping," jelas dia dalam rilis Adara Relief International yang diterima JawaPos.com, Kamis (15/6).   

Selepas semuanya rampung, timnya lantas bertolak menuju Palestina. Nah, disinilah Tholib cs bersinggungan dengan sejumlah Tentara Zionis Israel. 

Mereka melakukan pemeriksaan ketat terkait ukiran-ukiran yang dibuat Tholib dan rekannya. 

"Jadi, sebelum dibungkus dan diangkut, pihak Israel sudah ikut mengawal sejak di Jordan dengan memfoto satu persatu kepingan ukiran dan kembali membongkarnya di perbatasan untuk mencocokkan kesamaan kepingan yang di Jordan dengan yang ada di perbatasan," papar ayah dua anak ini. 

"Bisa dibayangkan betapa melelahkan dan merepotkannya kami. Cukup mendebarkan juga waktu proses pemeriksaan, kami takut terjadi apa-apa," jelas dia.

Beruntung, kata Tholib, semua berjalan lancar. Tentara Israel mengizinkan karya-karya mereka memasuki areal Masjid Al Aqsa.

"Setelah tiba, teman-teman langsung memasang ukiran-ukiran ini. Selama 10 hari kami tingal di dalam Masjid Al Aqsa," tutup dia. 

Seperti diketahui, proses replikasi mimbar Nuruddin Zanki di masjid Al Aqsha yang ibakar Israel 1969, ternyata melibatkan lima orang pengukir kayu asal Jepara. 

Mereka dipercaya pemerintah setempat untuk menjadi tim pengukir mimbar masjid Al Aqsa.(mam/JPG) 

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search