WARTA KOTA, CIKINI - Saat masih aktif dalam kegiatan terorisme, Sofyan Tsauri diawasi ketat oleh Densus 88. Perasaan diikuti tersebut akhirnya terjawab ketika ditangkap aparat kepolisian pada 2010 silam.
Saat diperiksa, Sofyan dibeberkan fakta-fakta yang dilakukannya, sebelum akhirnya ditangkap. Kata Sofyan, dia dibuntuti sekitar satu tahun. Sofyan Tsauri adalah bekas polisi yang pernah terlibat jaringan terorisme di Aceh.
"Ketika satu tahun kita di-surveilance, kita ditanyakan Densus. Kamu ketemu di Stasiun Jatinegara begini dan begitu. Kamu terima uang sekian, itu siapa orangnya. Itu kata Densus," ungkap Sofyan saat diskusi bertajuk 'Membedah Revisi Undang-undang Terorisme' di Cikini, Jakarta, Sabtu (3/5/2017).
Baca: Kecewa Dijadikan Tersangka, Firza Husein Sakit dan Mogok Makan
Sofyan juga mengakui bahwa dirinya memang pernah ditabrak orang tak di kenal di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ternyata, kata dia, orang yang menabrak dia itu adalah personel Densus 88.
"Saya bilang, oh iya betul. Terus kamu ingat enggak di Pasar Rebo saya tabrak, lalu kita pegang pinggang 'antum', kita memastikan ente ada senjata atau tidak'. Sampai sebegitunya," bebernya.
"Bahkan tidak sampai disitu. Bahkan mereka sengaja mematikan listrik di rumah saya, lalu ketika saya tidak ada di rumah, dia masuk ke rumah saya," sambung bekas personel Brimob tersebut.
Merasa diawasi, Sofyan mengaku pernah membuat kesal Densus 88, karena bemanuver sebelum menuju tempat tujuan. Kejadian tersebut terjadi saat Sofyan sedang mengkoordinir untuk menyatukan faksi-faksi jihad di Indonesia. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar