PROKAL.CO, Usia bukan penghalang untuk terus berkarya, termasuk berkarier di dunia politik. Contohnya Yanizar Saleh, ibu rumah tangga ini justru memulai kiprahnya di organisasi sayap partai (OSP) saat usianya memasuki dekade kelima.
LUKMAN MAULANA, Samarinda
Tak ada cita-cita di benak Yanizar untuk terjun ke dunia politik. Sebelumnya, hari-hari ibu tiga anak ini lebih banyak dihabiskan mengurus keluarga sebagai ibu rumah tangga. Dengan diselingi melakoni beberapa bisnis sampingan untuk menambah penghasilan. Namun jalan hidup seakan menuntunnya bertemu dengan Kartini, OSP bentukan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
"Saya tidak punya niat macam-macam di politik. Waktu itu saya hanya iseng ingin menjadi anggota Perindo. Cuma anggota saja, tidak lebih," kenang Yanizar saat ditemui Metro Samarinda (Kaltim Post Group) Senin (19/6) kemarin.
Dikisahkan Yani, begitu dia biasa disapa, ketertarikannya bergabung dengan partai politik yang tergolong baru tersebut berawal dari sosok sang pendiri, Hari Tanusoedibjo. Kata dia, bos media yang karib dipanggil HT itu merupakan sosok yang low profile, mandiri, serta punya latar belakang pengusaha.
"Bersama Perindo, beliau punya program-program yang bisa menyelesaikan permasalahan bangsa," tuturnya.
Makanya Yani kemudian mencari tahu bagaimana caranya bergabung dengan Perindo. Kebetulan salah seorang rekannya merupakan pengurus di partai tersebut. Yani pun resmi terdaftar dalam keanggotaan Perindo per Oktober 2015.
Beberapa bulan setelah bergabung, Yani mendapat tawaran memimpin OSP Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kartini Perindo Kaltim. Namun tawaran tersebut ditolaknya. Alasannya, Yani merasa tidak sanggup memimpin organisasi dengan skala sebesar provinsi. Baru saat datang tawaran menjadi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kartini Perindo Samarinda, Yani menyanggupinya.
"Saya terus didorong untuk menjadi ketua Kartini. Mei 2016, saya mulai menjadi Ketua OSP DPD Kartini Perindo Samarinda," terang Yani.
Dijelaskannya, Kartini Perindo merupakan salah satu organisasi sayap Perindo yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia, menjadikan perempuan Indonesia lebih kreatif dan produktif. Kegiatan-kegiatannya mengarah pada pencapaian tujuan, visi dan misi partai yang di dalamnya mencakup program-program berkaitan dengan perempuan.
"Di antaranya pemberian pelatihan dan pengembangan pengetahuan. Sehingga menyokong ekonomi keluarga dan menjadikan keluarga sejahtera," tambahnya.
Sejak aktif di Kartini Perindo, Yani telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Di antaranya seminar yang berhubungan dengan perempuan. Juga pelatihan dan kerja sama dengan organisasi sayap Perindo lainnya untuk bersama mewujudkan Indonesia sejahtera sesuai slogan Perindo. Beberapa kegiatan yang baru-baru ini digelar di antaranya pemberian bantuan sembako pada korban banjir dan korban kebakaran.
"Kemudian pembagian takjil bagi pengguna jalan yang belum sempat sampai ke rumah untuk berbuka dengan keluarganya," jelas pehobi traveling ini.
Keanggotaan Kartini Perindo sendiri, lanjut Yani, tidak pernah memiliki batasan-batasan tertentu. Siapapun warga negara Indonesia yang mau bergabung dengan Kartini Perindo, akan dengan senang hati diterima. Saat ini, dari banyak anggota yang terdaftar, sekitar 30-an di antaranya aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan Kartini Perindo.
Sebagai ketua, Yani menyebut belum punya program khusus untuk Kartini Perindo. Apalagi dia termasuk baru dalam hal politik. Karenanya saat ini Yani lebih pada menjalankan organisasi sesuai acuan yang dibuat dari pusat. Di antaranya rutin menggelar kegiatan-kegiatan sosial serta melakukan perekrutan anggota baru.
"Dalam merekrut, kami upayakan penampilan yang menarik dan berkesan. Sehingga orang-orang menjadi tertarik dengan Kartini Perindo. Walaupun anggotanya kebanyakan ibu-ibu, tapi kami bisa tampil keren dan bergaya," ujar Yani.
Meski kini begitu lincah di setiap kegiatan, Yani mengaku sempat kesulitan saat awal-awal menjalani perannya di OSP tersebut. Namun dia tidak putus asa dan menyerah begitu saja. Malahan nenek dua cucu ini semakin giat belajar mengasah kemampuan dirinya. Mulai dari banyak membaca buku-buku, hingga belajar tata cara berbicara yang baik
"Saya sampai ikut kursus public speaking secara khusus untuk meningkatkan kemampuan saya," sambung Yani yang juga menjabat bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perindo Sungai Pinang ini.
Menariknya, sebelum bergabung dengan Kartini Perindo, Yani sudah lebih dulu aktif menjadi agen di salah satu asuransi jiwa. Pengalaman pribadi saat menggunakan asuransi membuatnya tergerak untuk menjadi seorang agen asuransi. Yaitu ketika dia jatuh sakit dan mesti mendapatkan perawatan medis. Yani lantas mengajukan klaim asuransi yang ternyata tak serumit yang dia bayangkan.
"Ternyata mempunyai asuransi itu sangat membantu. Saya ingin orang lain juga terbantu dengan adanya asuransi," sebut Yani yang mengaku sudah tiga tahun menjalani profesi agen asuransi.
Selain pengalamannya sendiri, pengalaman salah seorang teman juga turut meningkatkan keyakinannya terhadap manfaat produk asuransi. Yani berkisah, ada temannya yang baru membeli produk asuransi jiwa. Namun pada bulan ketiga, tidak mampu membayar premi. Temannya itu pun sempat ingin menutup keikutsertaannya dalam asuransi.
"Tanpa diduga, di bulan keempat beliau meninggal dunia. Beruntung saat itu masih terdaftar dalam asuransi. Sehingga dana asuransinya bisa dicairkan untuk anak-anaknya," bebernya.
Pengalaman tersebut membuat Yani semakin giat mengajak orang untuk berasuransi. Kata Yani, minimal kepala keluarga perlu memiliki asuransi. Karena keberadaan asuransi bisa mengurangi risiko-risiko yang bisa terjadi di kemudian hari seperti kematian."Bukan tentang besar atau kecilnya premi yang dibayarkan. Paling tidak punya asuransi," sambung Yani.
Sebagai agen asuransi, Yani bisa membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Menurutnya, perempuan juga bisa berbuat banyak, tidak kalah dengan laki-laki selagi memiliki kemauan yang kuat. Buktinya di tahun 2015, dia sempat terpilih menjadi agen berprestasi atas keberhasilannya mendapat pelanggan dalam jumlah yang banyak.
"Sampai sekarang, saya jalani pekerjaan sebagai agen asuransi ini dengan santai. Penolakan saat menawarkan asuransi itu sudah biasa," jelasnya.
Semua pencapaiannya di OSP maupun sebagai agen asuransi diakui Yani tak terlepas dari peran keluarganya. Dalam hal ini dukungan keluarga turut memberikannya motivasi dalam melakoni setiap kegiatan di luar rumah.
Yani mengungkap, pihak keluarga sempat terkejut dengan keputusannya terjun ke dunia politik. Apalagi sang suami, Rusdiansyah. Pada akhirnya suami memberikan izin dengan syarat kegiatan di luar tidak mengganggu tugas utamanya sebagai istri dan juga ibu.
"Kalau anak-anak sangat mendukung saya di dunia politik. Bahkan saya didorong untuk terus berkiprah di politik," ungkap penikmat menu gado-gado dan soto banjar ini.
Adapun pengalaman berkesan yang dirasakannya saat terlibat di Kartini Perindo yaitu bisa merasakan kebersamaan dan menjalin silaturahmi dengan masyarakat. Yani pun bisa mengenal orang-orang baru khususnya anggota-anggota Kartini Perindo dari daerah-daerah lain di Kaltim.
"Mudah-mudahan apa yang saya lakukan bisa lebih baik lagi dan bisa diterima masyarakat. Prinsip saya kerja ikhlas, Allah yang mengatur hasilnya," pungkas perempuan kelahiran Samarinda, 51 tahun lalu ini. (***)
Nama: Yanizar Saleh
TTL: Samarinda, 9 Februari 1966
Suami: Rusdiansyah
Anak:
- Hangga Nugraha Putra
- Handra Warganegara
- Rusydah Khairunissa
Pendidikan:
- SDN 06 Samarinda
- SMPN 1 Samarinda
- SMAN 1 Samarinda
- STIMI Samarinda
Alamat: Jalan Panjaitan Perum Citraland Cluster Blooming Dale B3 Nomor 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar