SELAMA berabad-abad Haeneyo atau yang disebut juga sebegai 'perempuan laut' dari provinsi Jeju, Korea Selatan (Korsel) telah menyelami dalamnya lautan untuk mencari nafkah agar bisa mengisi perut kosong mereka. Para Haeneyo itu menyelam untuk mencari hewan laut seperti abalon, kerang, dan gurita.
Meskipun sekilas hal tersebut terdengar seperti sesuatu yang mudah dengan segala peralatan selam modern yang tersedia saat ini. Tapi Haeneyo tidak pernah menggunakan peralatan-peralatan tersebut. Haeneyo juga dikenal sebagai Mermaid Korea atau putri duyung. Para putri duyung di Negeri Ginseng itu mampu menyelam hingga kedalaman 20 meter di bawah laut dan menahan napas selama dua menit setiap kali beraksi.
BERITA REKOMENDASI
Putri Duyung Korsel (Foto: The Vintage News)
Seperti dilansir New Yorker, "perempuan laut" dari Jeju memakai topeng scuba berbentuk seperti lampu depan sebuah motor. Kemudian sebuah timah diikatkan pada pinggang mereka guna menambah bobot agar mereka bisa menyelam lebih cepat. Selain itu terdapat sebuah perangkat mengapung guna menampung hasil perburuan mereka yang disebut tewak. Mereka juga menggunakan berbagai alat untuk memudahkan mengambil para hewan laut yang diburu.
Penyelaman di Jeju merupakan salah satu tradisi yang paling menarik di Korsel dan telah dimulai sejak tahun 434 Masehi. Pada awalnya, tradisi ini dipandang sebagai pekerjaan kaum adam. Namun, pada awal abad 17, para laki-laki di Korsel cenderung menghabiskan waktu mereka untuk berjudi. Hal ini kemudian menjadikan para perempuan harus menjadi pencari nafkah utama di keluarga mereka.
Tetapi beberapa catatan sejarah menunjukkan penjelasan yang berbeda tentang bagaimana tradisi ini mulai. Sumber lain menyebut, pada abad ke-17 sejumlah besar pria meninggal di laut karena kecelakaan perang atau penangkapan ikan, hingga akhirnya menyelam menjadi pekerjaan perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar