Jumat, 16 Juni 2017

PSI: Kisah Anak-anak Muda Berjuang untuk Bangsanya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prestasi anak-anak muda dan generasi milenial Indonesia sangat luar biasa, menjanjikan harapan bagi bangsa ini.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berbasiskan anak muda menggelar diskusi Solidarity Lecture di "basecamp" Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI di Jakarta, Jumat (16/6/2017).

Diskusi bertajuk "Mencari Indonesia: Kisah Para Milenial" ini menghadirkan sejumlah bintang tamu.

Mereka adalah pendiri aplikasi laporan warga Qlue Rama Raditya, ki dalang muda Gibran Nicholau Papadimitriou, dan wakil bupati termuda di Indonesia dari Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Diskusi dipandu oleh kader perempuan milenial PSI Tsamara Amany.

"Apa yang saya kerjakan sebelumnya tidak membawa dampak besar bagi Indonesia," kisah Rama tentang keputusannya meninggalkan zona nyaman di dunia korporat. Rama merasa adanya kesempatan untuk mengubah Indonesia, ketika melihat persoalan di Jakarta. "Belum ada platform untuk menghubungkan komunikasi pemerintah dengan warga," tutur Rama.

Kebetulan pada 2012 Jokowi-Ahok terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Perjuangan Rama tidak sekali jadi. "Tujuh kali saya menyurati Jokowi, setelah tiga bulan tiba-tiba dihubungi Pak Wagub (Ahok)," kata Rama.

Sempat menghadapi tantangan dari kepala RT/RW, aplikasi Qlue akhirnya berjalan meskipun Ahok sudah tidak menjabat lagi, bahkan menyebar ke 10 kota.

"Motivasi saya menjadi dalang untuk meluruskan masyarakat Indonesia," kata Gibran penuh percaya diri. Pelajar kelas 10 SMA yang baru menginjak usia 15 tahun ini mulai belajar wayang sejak 2013. Orang tua dan teman-teman mendukung minat Gibran mendalang, ketika kebanyakan rekan-rekan sebayanya lebih suka ngeband.

"Di Instagram saya isinya wayang semua, saya coba mengakses media sosial yang disukai anak muda," lanjut Gibran.

Hal yang menarik bagi Gibran, dalam cerita pewayangan tidak ada karakter yang sempurna. "Dasamuka atau Sengkuni yang diasosiasikan dengan sifat-sifat jahat pun saya sukai, tidak ada yang baik seluruhnya ataupun bengis seluruhnya," ungkap Gibran.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search