Jumat, 16 Juni 2017

Saga Donnarumma dan Kisah Agen "Rakus" Bernama Mino Raiola

Gianluigi Donnarumma

Donnarumma punya masa depan cerah. (Foto: Getty Images)

Sebagai seorang agen pemain, Mino Raiola menjadi buas betul kalau sudah mencium aroma uang. Karenanya, ketika tahu bahwa sang klien, Gianluigi Donnarumma, akan dihargai sangat mahal oleh klub-klub besar, Raiola menyarankan sang pemain untuk menolak proposal perpanjangan kontrak yang ditawarkan oleh AC Milan.

Donnarumma setuju dan kemarin (15/6) Milan mengumumkan itu. Milan menyebut bahwa kiper berusia 18 tahun itu enggan menyepakati tawaran perpanjangan kontraknya yang akan berakhir pada Juni 2018 mendatang. Dengan itu, Raiola sudah siap apabila telepon genggamnya selalu berdering karena tawaran siap datang bertubi-tubi untuk Donnarumma.

Kita tahu, dengan sedemikian berbakatnya Donnarumma itu, ia adalah mangsa utama klub-klub besar. Dari mulai Juventus hingga Real Madrid dikabarkan memburu tanda tangannya. Dan sudah pasti, kiper Tim Nasional Italia ini tidak akan dibayar dengan harga murah. Penampilan gemilang yang ditunjukkannya bersama Milan sejauh ini pantas dihargai mahal.

Milan buntung, Raiola untung.

Ya, begitulah memang pekerjaan seorang agen sepak bola yang "rakus" seperti Raiola. Ia tahu betul bagaimana menghasilkan uang banyak dan tentu sembari membuat kliennya senang. Pria 49 tahun ini jeli betul dalam melihat peluang untuk menghasilkan uang. Dan kita tahu, trek rekornya memanglah amat jempolan.

Raiola, pria Belanda keturunan Italia ini, sudah menghasilkan banyak uang melalui kejeliannya dalam melakukan transfer terhadap para kliennya. Dia adalah orang yang mengajak bintang Belanda, Frank Rijkaard, untuk hengkang ke Milan pada musim dingin 1988 dari Sporting Lisbon. Dan kemudian, kita tahu bagaimana cerita manis Rijkaard di Italia. Dan tentu Raiola mendapat banyak keuntungan dari transfer ini.

Mino Raiola

Agen Donnarumma, Mino Raiola. (Foto: Wikimedia Commons)

Raiola pula yang membawa Juventus untuk membayarkan mahar sebesar 41 juta euro untuk mendatangkan bintang Lazio, Pavel Nedved, pada musim panas 2001. Transfer itu sampai saat ini masih membuat Nedved menjadi pemain termahal keempat yang pernah di beli "Si Nyonya Tua". Dengan uang sebanyak itu, Raiola pasti mendapat jatah yang banyak juga.

Raiola memang ulung dalam memburu mangsa. Selain pintar mencari kesempatan, ia juga pintar mencari klien. Kita tahu banyak pemain top yang menjadi klien dari pria bertubuh tambun itu. Mario Balotelli, si bengal itu, sudah menjadi kliennya sejak masih berusia belasan tahun saat masih membela Internazionale Milan.

Apalagi ini kalau bukan sebuah kejelian. Pasalnya, Balotelli hampir selalu laris manis dijual oleh Raiola. Manchester City membelinya dari Inter seharga 24 juta poundsterling, Milan membelinya dari City seharga 20 juta euro, sampai Liverpool kemudian membelinya dengan banderol 15 juta poundsterling. Perlu diketahui, uang dan transfer itu dilakukan Raiola hanya dalam tempo empat tahun saja.

Kejelian Raiola yang paling fantastis tentu saja adalah seorang Paul Pogba. Kala itu, Raiola sudah mengajukan diri menjadi agen Pogba ketika sang pemain masih berusia 19 tahun dan masih menjadi pemain cadangan Manchester United. Kita tahu, kemudian Raiola juga yang membawa Pogba untuk meninggalkan Inggris dan berlabuh ke Italia bersama Juventus.

Dan hal itu yang menimbulkan cerita menarik. Karena atas kejadian itu, mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, menjadi begitu membenci Raiola. "Ada satu atau dua agen pemain yang saya tidak suka, dan Raiola adalah satu di antaranya. Saya tidak memercayainya sejak pertama bertemu," ujar Ferguson seperti dilansir dari Guardian.

Paul Pogba

Paul Pogba tidak seburuk itu, kok. (Foto: Reuters/Michael Dalder)

Pada akhirnya, Raiola kemudian mengembalikan Pogba ke Manchester. Dan itu membuatnya menjadi agen yang memecahkan rekor transfer dunia. 89,3 juta poundsterling yang dibayarkan United kepada Juventus menjadikan Pogba sebagai pemain termahal di dunia. Kita tahu, ini adalah buah dari kecerdikan Raiola.

Bagaimana tidak cerdik. Selain karena bisa membuat seorang Pogba menjadi pemain termahal dunia, Raiola juga dikabarkan mendapatkan uang sebesar 41 juta pounds dari transfer tersebut. Ya, Anda tahu, itu hampir setengah dari jumlah transfer Pogba. Sebuah kejelian yang sangat menguntungkan dan membahagiakan bagi kedua belah pihak.

Selain itu, Raiola juga masih punya Zlatan Ibrahimovic, yang kita tahu selama satu dekade terakhir selalu berpindah dari klub besar ke klub besar lain dengan biaya transfer atau gaji yang amat besar. Entah berapa banyak uang yang sudah didapatkannya dari Ibrahimovic saja. Apalagi, ada kabar yang menyebut bahwa pemain Swedia itu siap hengkang ke liga lumbung uang, MLS. Jelas pundi-pundi untuk Raiola ada di depan mata.

Tak hanya itu, kejeliannya dalam memilih pemain juga membuatnya saat ini memiliki talenta-talenta berharga mahal yang siap dijual kapan saja. Ada Romelu Lukaku yang menjadi buruan di musim panas ini. Ada Blaise Matuidi, Henrikh Mkhitaryan, Giacomo Bonaventura, hingga para pemain muda berbakat lain seperti Moise Kean atau Justin Kulivert.

Jadi, jangan kaget kalau pada musim panas ini Anda melihat Donnarumma didatangkan Madrid atau Juventus dengan harga selangit. Anda hanya perlu sadar, kalau itu adalah kejelian dan kebuasan Raiola semata.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search