Senin, 03 Juli 2017

Kisah Haru Tiga Bersaudara Nekat Bersepeda Palembang-Tanggerang Demi Bertemu Ibu

Bocah pengayuh sepeda dari Palembang-Tanggerang (Istimewa)

MALANGTODAY.NET– viral video tiga bocah mengayuh sepada dari Palembang-Tanggerang demi bertemu orang tua. Bocah kakak beradik itu menempuh waktu lima hari lima malam dari rumah nenek mereka di Indralaya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan untuk bertemu ibu mereka yang  beradu di Tangerang.

Tiga Bersaudara nekad melakukan perjalanan dengan menggunakan dua sepeda miliknya dari Palembang menuju Ciledug, Tangerang, Banten, ketiganya nekad bersepeda lantaran kangen ingin bertemu dan ingin berlebaran bersama sang ibu yang sudah berpisah hampir satu tahun.

Ketiga bocah bersaudara yang nekad melalukan perjalanan dengan menggunakan sepeda bernama, Aslam (10Th) yang masih duduk di bangku SD, Rijal (13Th), dan Okta (15Th) yang sudah duduk di bangku SMP.

Mereka bertiga nekad melakukan perjalanan bersepeda dari kampung halamannya di Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, lantaran tak kuasa menahan rindu dan ingin berlebaran dengan perempuan yang telah melahirkanya.

Okta menuturkan jika dirinya beserta dua saudaranya, Aslan dan Rijal sudah satu tahun pisah dengan ibunya. Dirinya dan dua saudaranya dibawa sang ayah yang menikah lagi usai bercerai dengan ibunya. Perjalan mereka bertiga dari Palembang – Lampung yang berjarak ratusan kilo meter, keduanya mengayun sepeda tanpa lelah dan satunya lagi berbonceng dibelakang.

Dari cerita yang dishare oleh akun Facebook bernama Sudra, ketiga bocah laki-laki tersebut melakukan perjalan pada saat malam takbiran, atau H-1 lebaran, dan tiba di pelabuhan Merak Banten pada Kamis (29/06) malam, menggunakan Kapal Ro-Ro Jatra II dari Bakauheni Lampung.

"Kami kangen ibu, pengen lebaran dengan ibu, sudah lama gak ketemu soalnya hampir satu tahun," tutur Okta.

Selama perjalanan ketiga bocah tersebut sejenak beristirahat di pinggir jalan bahkan tidur di kios-kios. Yang paling mengharukan, kala lapar ketiganya hanya membeli nasi bungkus dengan lauk kecap manis karena keterbatasan biaya. Bocah tersebut hanya dibekali uang oleh nenek mereka sebesar Rp 150 ribu.

Petugas Pelabuhan Merak tak tega ketika melihat bocah tersebut membeli tiket, hingga akhirnya mereka dibawa oleh Pihak ASDP Bakauheni dan diberi makan dan uang saku, serta didampingi petugas hingga menyebrang ke Pelabuhan Merak.

Berikan tanggapan Anda

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search