Skalanews - Salah satu korban PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel), Ayu mengaku merasa tertipu karena sudah 3kali dijanjikan oleh agen perjalanan umroh itu untuk berangkat ke tanah suci.
Ayu menceritakan kisahnya melalui sambungan telepon dalam diskusi bertema 'Mimpi dan Realitas First Travel' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).
Ayu yang juga warga Tangerang itu mengaku mendaftarkan diri untuk pergi umroh melalui agen First Travel di Depok pada 2015 lalu.
"Pertama saya kenal First Travel ya, dulu teman sekantor sudah jadi agen First Travel, saya sempat mencari untuk Umroh sekeluarga dan beliau mengiming-imingi fasilitas dan harga murah, beliau menunjukkan testimoni-testimoni via instagram dan saya tertarik," papar Ayu.
Saat itu, Ayu mendaftarkan diri untuk dirinya sekeluarga berjumlah 4 orang dengan masing-masing biaya Rp14.500.000 belum termasuk PPN 10%.
"Sekeluarga 4 orang, Langsung bayar, kalau dicicil itu berangkatnya makin lama lagi. Dijanjikan berangkat 2016 maret pertama kali," sambungnya.
Usai membayar, Ayu dan keluarga diperkenankan untuk mengikuti manasik umroh, saat itu pihak First Travel menyatakan Ayu dan keluarga akan diberangkatkan ke tanah suci lebih awal, yakni Januari 2016. Namun mundur menjadi Maret.
"Seneng donk, kita dikasih batik, seperti itu.sudah selametan juga. Maret 2016 yang terjadi diundur dengan alasan kuota penuh, kalau mau cepet nambah uang lagi dengan alasan untuk carter pesawat, dipastikan berangkat tidak diundur lagi," rincinya.
Namun janji tetap janji, hingga detik ini perusahaan yang dimiliki pasangan suami istri yakni Andika Surachman selaku Direktur Utama dan istrinya Anniesa Desviatasari Hasibuan selaku Direktur itu tak kunjung memberangkatkan Ayu.
"Sampai saat ini belum berangkat, sudah 3 kali lebih ditunda-tunda, padahal kita sudah dapat tanggal fix pada agen First Travel, karena sudah dekat dikirim koper, sebulan sebelum berangkat dikirim koper. Saya sudah berkali-kali datang mengorbankan pekerjaan saya dari pagi sampe sore ke kantor First Travel di TB Simatupang tapi tak ada hasil, nomor urut saya tak pernah terpanggil sampe First Travel tutup," keluhnya.
Ayu sendiri mengaku tidak mau melakukan proses refund, karena memakan waktu cukup lama yakni 3 bulan. "Kalau mau daftar tempat lain juga akan lama lagi. Saya merasa ditipu," tutupnya.(Frida Astuti/dbs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar