TRIBUNSUMSEL.COM-Sebut saja namaku Mawar, Aku sudah 6 tahun malang melintang menjadi TKW kaburan di Jeddah.
Saat ini status perkawinanku adalah janda beranak satu.
Aku sudah mengikuti program repatriasi jilid I akhir tahun 2015 lalu.
Namun hingga kini belum dapat exit visa karena belum bisa bayar denda.
Mau tak mau aku harus menerima realita dan semua kesulitan yang kuhadapi sekarang ini, mungkin ini hukuman bagiku.
Aku tidak berkata latah menyalahkan pihak kedutaan Indonesia atau konjen Jeddah.
Mungkin ini akibat ulahku selama ini yang selalu bergaul dengan orang-orang yang salah jalan.
Ketika aku masih gadis belia berumur 15 tahun aku diminta orang tua agar berangkat ke Saudi menjadi TKW.
Tentu saja aku senang sambil berhayal bisa dapat uang banyak.
Alhamdulillah berkat doa mereka aku mendapat majikan yang baik.
Aku dapat visa di Riyadh dan majikanku tinggal di imarah bukan rumah besar yang tentu saja lebih mudah untuk mengurusnya.
Anaknya pun baru dua, Majikan laki pegawai perusahaan dan yang wanita seorang guru negeri di SD.
Tiga tahun aku bekerja pada majikan itu.
Sebenarnya aku ingin menambah kontrak biar bisa membantu orang tua memperbaiki rumah di kampung dan bisa beli sawah meski tak lebar.
Namun aku disuruh orang tua pulang.
Sesampai di rumah tidak lama kemudian aku dijodohkan orang tua dengan pemuda pilihan orang tuaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar