Kamis, 21 September 2017

Begini Kisah Haru Momo Geisha yang Tunda Rilis Lagu Mustahil tuk Bersama

Vokalis grup band Geisha, Narova Morina Sinaga atau dikenal dengan Momo Geisha menunda memikirkan kelanjutan rencananya merilis lagu Mustahil tuk Bersama. Padahal lagu ini sudah di gadang-gadang akan dikenalkan pada para penggemar, Jumat 22 September 2017. Momo tampak ingin fokus terhadap persiapan proses adat pemberangkatan jenazah bapaknya ke perhentian terakhir di pemakaman umum UK Pekanbaru, Jumat 22 September 2017.

"Sekarang aku nggak ada memikirkan album. Mau fokus pada parsiapan pemakaman bapak," ujar Momo di Pekanbaru, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis, 21 September 2017.

Momo mengaku pada saat terakhir, sebelum pemakaman ayah tercintanya, musisi kelahiran 7 Juni 1986 ini ingin mempersembahkan prosesi terbaik untuk almarhum Jabonar Sinaga (69).

Pelantun Cobalah Mengerti ini mengatakan sekarang pikirannya sedang campur aduk. Sehingga dia ingin fokus lebih dulu bagaimana yang terbaik untuk almarhum bapak dengan mempersiapkan segala keperluan pemakaman. "Masalah album nantilah, saya ini lagi mengurus dekor dan karangan bunga untuk bapak," tuturnya.

Bapak Momo, Jabonar Sinaga (69) meninggal dunia akibat serangan jantung ketika berada di Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Selasa, 19 September 2017. Ketika bapaknya tutup usia, Momo sedang berada di Singapura.

Geisha diketahui akan merilis lagu baru berjudul Mustahil tuk Bersama, Jumat 22 September 2017. Akun instagram Geisha dan sang label Musica Studio, dipenuhi gambar promo lagu baru tersebut. Akun Instagram Musica bahkan membocorkan lirik lagu baru tersebut. "Luka jiwaku mengikhlaskan kau pergi, bukan keinginanku lepas dari cintamu".

Peran bapak

Keberhasilan karier Momo Geisha saat ini tidak instan. Almarhum bapaknya ternyata punya peran besar. Sejak Momo kecil, bapaknya sudah menempa dan mendorong kariernya Momo hingga menjadi seperti sekarang. Ketegasan dan disiplin yang ditanamkan selama ini membuat Momo sukses menjadi Geisha sampai sekarang.

Jabonar selalu memuji dan mempromosikan capaian prestasi yang diperoleh putri sulung ini kepada semua orang serta pejabat yang dijumpainya. "Dari kecil kalau ada tamu datang saya dipanggil, dikenalkan, bapak ceritakan aku ke temannya. Lalu aku disuruh salam, " tutur Momo.

Bekerja di media Riau Pos, Jabonar juga tidak menyia-nyiakan kemampuan yang dimilikinya untuk membangun citra Momo. Hal ini untuk menunjang karier putri satu-satunya dari lima bersaudara ini untuk bisa setenar sekarang.

"Bapak dari aku waktu kecil selalu banggain aku ke temannya, saudaranya. Walaupun di depan kita nggak pernah ngomong dan langsung memuji. Bapak orangnya gengsian untuk memuji, tetapi aku tau dia bangga atas karierku," ujar Momo.

Kenangan inilah yang membuat dia sangat dekat dengan almarhum karena selalu mempromosikan apa saja keberhasilan yang diperolehnya sejak kecil hingga sekarang. Momo tidak menyangka kepergian bapaknya sudah tiba. Dia sangat menyesal belum sempat bisa membalaskan semua kebaikan almarhum.

"Saya sangat ingin membawa ayah jalan-jalan tetapi ia memang belum dan tidak pernah mau. Almarhum orangnya pekerja keras dan gigih dalam mencari hidup," kata Momo. Momo juga pernah mau menyenangkan ayah dengan mengajak liburan ke Bali. Namun, rencana itu gagal karena almarhum lebih memilih menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai penasehat dan pekerja di harian Riau Pos.***

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search