Jumat, 15 September 2017

Kisah Haru Neneng: Berangkat Haji Bareng Suami, Pulang Sendiri

Madinah - Berangkat haji bersama suami jelas kebahagian tak terkira bagi Neneng Hasanah (52), jemaah asal Cilincing, Jakarta Utara. Dia tentu saja ingin kembali ke Tanah Air bersama pendamping hidupnya itu. Tapi Tuhan berkehendak lain. Suami Neneng, Ahmad Dumyati (52), meninggal di Tanah Suci.

Neneng dan suami merupakan jemaah kelompok terbang (kloter) Embarkasi Jakarta-Pondok Gede 04 (JKG 04). Keduanya dan rombongan berangkat akhir Juli 2017 dan mendarat di Madinah. Menjelang puncak haji, mereka bergeser ke Mekah.

Berdasarkan catatan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Ahmad Dumyati meninggal pada Selasa 22 Agustus setelah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah selama sepekan. Dia didiagnosa terkena serangan stroke ringan.

Ketua Rombongan Bus 9 Kloter JKG 04, M Amir Khoiri, mengatakan Dumyati memang memiliki riwayat sakit stroke dan gula. Namun saat berangkat, dia sehat. Tak ada keluhan apapun.

Kisah Haru Neneng: Berangkat Haji Bareng Suami, Pulang Sendiri(Media Center Haji)

Khoiri menjelaskan Dumyati sempat melaksanakan umrah wajib dan satu kali umrah sunah. "Saat ingin umrah kedua, almarhum sudah merasakan badannya tidak enak, jadi beliau kembali ke hotel dan akhirnya dibawa ke klinik," jelas Khoiri sebagaimana rilis yang diterima Media Center Haji, Jumat (15/9/2017).

Rombongan jemaah JKG 04 tiba di Tanah Air pada Sabtu (9/9). Neneng sendiri, membawa dua tas pasport warna oranye yang tergantung di lehernya. Satu tas miliknya, satu milik almarhum suami.

Neneng jelas tak pernah membayangkan kembali ke Asrama Haji Pondok Gede sendiri. Di tempat itu, dia dan suami mengikuti proses pemberangkatan, mulai dari pemasangan gelang penanda jemaah haji Indoneswia hingga persiapan terbang ke Tanah Suci. Semua dilakukan berdua. Namun saat ia kembali ke Asrama Haji, sang suami tak lagi bersamanya.

Di benak Neneng, kini hanya ada kenangan. Ibu empat anak ini mengaku ikhlas. Menurut dia, itu semata-mata kehendak Allah dan merupakan yang terbaik.

"Dia cuma kepengin pulang aja," ujar Neneng soal pesan terakhir sang suami.

Rasa kehilangan yang amat dalam sempat membuat Neneng terguncang. "Alhamdulillah teman-teman dan ketua rombongan menguatkan,"ujarnya.

Ucapan dukacita datang dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jakarta Pondok Gede. "Ini adalah takdir. Bu Neneng harus meneruskan cita-cita almarhum. Insya Allah, almarhum husnul khotimah," tutur Saiful Mujab, Wakil Ketua II PPIH Jakarta Pondok Gede.
(try/dnu)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search