Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG COM, BANJARNEGARA - Muka BK (16), warga Banjarnegara mendadak masam saat menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya. Ia terpaksa putus sekolah gegara ditolak pindah ke sekolah baru oleh pihak sekolah.
Seharusnya BK kini duduk di kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia sempat cuti dari sebuah sekolah negeri di Banjarnegara lantaran harus menjalani rehabilitasi narkoba di panti.
Pengenalan BK tentang dunia narkoba berawal dari iseng. Ia mengikuti jejak teman-temannya yang lebih dulu memakai. Dia mengaku, peredaran narkoba di kalangan pelajar bukan lagi hal tabu.
Selain dia, banyak pelajar lain di sekolahnya menjadi pengguna aktif narkoba dengan jenis beragam.
"Banyak pelajar yang memakai obat terlarang. Saya hanya di antaranya yang pernah ikut memakai,"katanya, Kamis (14/9/2017).
BK akhirnya dibawa ke sebuah panti rehabilitasi di Purbalingga oleh pihak keluarganya agar bisa lepas dri ketergantungan.
Pihak panti mengajukan permohonan cuti ke pihak sekolah selama anak itu menjalani proses rehab.
Enam bulan direhab, BK berhasil lepas dari ketergantungan barang terlarang itu. Ia pun siap dipulangkan ke keluarga dan kembali menuntut ilmu di sekolah.
BK pun siap membuka lembaran kehidupan baru sebagai remaja baik-baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar