BANJARMASINPOST.CO.ID - Lebaran Iduladha 1438 H berada jauh dari keluarga tak membuat surut pasukan perdamaian dunia asal Indonesia yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) Indonesia yang saat ini bertugas di SudanAfrika.
Pasukan bawah misi gabungan Uni Afrika– PBB di Darfur (AU-UN Hybrid Mission In Darfur/ UNAMID) ini terdiri dari beberapa personil Polri pilihan tak terkecuali dari Kepolisian Daerah Polda Kalimantan Selatan dalam hal ini Sat Brimob Polda Kalimantan Selatan.
Empat personel Polda diberi kepercayaan bergabung dengan anggota Polri lainnya.
Yang membanggakan, satu perwira dalam hal ini AKBP Ahmad Arif Sopiyan SIK, yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Batalyon A Satuan Brimob Polda Kalsel, dipercaya menjabat sebagai Kepala Satgas Garuda Bhayangkara II FPU 9 Indonesia.
AKBP Ahmad Arif Sopiyan SIK dipercaya untuk memimpin pasukan FPU sebanyak 149 orang
Pasukan FPU Indonesia adalah satuan tugas Polri yang secara administratif pembinaan berada di bawah Biro Misi Internasional Divisi Hubungan
Internasional Polri dalam melaksanakan peran memelihara perdamaian dunia dan tugas kemanusiaan.
AKBP Ahmad Arif Sopiyan SIK, menuturkan Satgas FPU Indonesia mempunyai tugas dan wewenang sesuai mandat UNAMID Police dan UNAMID FPU Duties, yang merupakan penjabaran dari UNSCR 1769 Tahun 2007.
Dimana tugas itu adalah melindungi personel dan fasilitas PBB (Protect UN personnel and facilities), melindungi warga sipil (Protect Civilian) serta mendukung kegiatan operasi kepolisian di Sudan.
Menurutnya di itengah pelaksanaan tugas rutinnya yang cukup padat, Satgas Garbha II FPU 9 Indonesia yang sudah hampir 8 bulan bertugas di Darfur-Sudan, menggelar kegiatan pembagian dan penyambelihan hewan qurban di beberapa camp - camp pengungsian.
"Kegiatan ini sengaja diselenggarakan dalam rangka perayaan hari raya Idul Adha 1438 H sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan rasa empati terhadap sesama manusia yg saat ini sedang membutuhkan uluran tangan," paparnya,
Lebih jauh dikatakannya walaupun kegiatan ini bukan merupakan tugas pokok FPU, namun hal ini sangat perlu dilakukan untuk menjalin hubungan emosional dengan penduduk lokal khususnya yang tinggal di kamp pengungsian. (BANJARMASINPOST.CO.ID/irfani rahman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar