JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk berangkat ke sekolah, anak-anak SMPN 39 Jakarta dulu harus melewati rintangan yang "tak biasa". Mereka harus melewati lingkungan kumuh, seperti WC jorok, dapur milik warga, hingga sungai.
Namun kisah itu segera berakhir. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat senang karena jalan inspeksi yang menghubungkan Jalan KH Hasyim Asyari dan Jalan Suryopranoto telah selesai dibangun.
Anak-anak semakin dimudahkan untuk menuju sekolah mereka. Bangunan liar yang berada di sepanjang perjalanan mereka telah digusur.
Walau sempat dihujani kritik karena dianggap hobi menggusur, Djarot menekankan pilihan yang lebih manusiawi yaitu membebaskan lingkungan sekolah dari bangunan kumuh.
Jalan yang diberi nama Jalan Sekolah ini kini menjadi akses baru yang lebih menyenangkan bagi siswa SMPN 39 yang dulu dipenuhi bangunan-bangunan liar.
Baca juga: Dulu Harus Lewati WC Umum dan Dapur, Siswa SMP Ini Kini Punya Jalan Baru
Bangunan-bangunan liar itu ditertibkan agar Pemerintah Kota Jakarta Pusat bisa membangun Jalan Sekolah.
"Kalau (bangunan liar) dibiarkan, apakah ini manusiawi? Ini kan melanggar hak anak-anak sekolah. Ke sekolah harus jalan kaki lewat WC umum, dapur orang, manusiawi enggak?" ujar Djarot saat peresmian Jalan Sekolah, Petojo Utara, Sabtu (7/10/2017).
Dia menyinggung sindiran orang yang menyebut dia dan Ahok sebagai tukang gusur yang tidak manusiawi.
Menurut dia, justru tidak manusiawi kalau membiarkan bangunan liar itu berdiri sehingga mengganggu akses pelajar. Djarot mengatakan pemerintah harus tegas terhadap oknum yang mengokupasi jalan seperti itu.
"Sekali lagi saya mohon maaf kalau selama ini tindakan yang kita lakukan mungkin menyakitkan. Tapi itu jauh lebih manusiawi," kata Djarot.
Demi pembangunan jalan ini, Pemkot Jakarta Pusat menertibkan 8 bangunan permanen dan 20 bangunan semi permanen.
Selain itu, Pemkot Jakpus juga membebaskan 218 meter tanah milik Kongregrasi Misionaris Bunda Hati Kudus. Kini, jalan inspeksi sepanjang 600 meter itu sudah selesai dibangun dan bisa digunakan.
Jalan Sekolah ini mulai diperbaiki sejak tahun 2016. Sejak saat itu, bangunan SMPN 39 juga ikut direhabilitasi total.
Untuk sementara siswa SMPN 39 belajar dengan cara menumpang di sekolah lain terlebih dahulu.
Setelah bangunan sekolah selesai, mereka bisa berangkat ke gedung sekolah yang baru dan dengan akses jalan yang baru.
Adapun agenda gubernur diawali dengan bersepeda dari rumah dinas Gubernur DKI Jakarta menuju Situ Lembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar