TANPA mencari tahu penyebabnya, masyarakat terutama netizen dengan mudah menyalahkan petugas pelayanan publik. Terutama soal pelayanan kesehatan. Seperti yang terjadi di Pulau Limbung, Kecamatan Sungai Asam, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Jumat, 6 Oktober kemarin, pemilik akun Ricky Lumoss memposting keluhan terkait minimnya pelayanan kesehatan di Pulau Limbung di laman grup facebook Pontianak Informasi. Postingan keluhan mengenai jarang adanya petugas kesehatan di Puskesdes (Puskesmas Perdesaan) Pulau Limbung itu ramai dikomentari warganet hinga viral. Tak sedikit darinya yang mencela.
Namun hal tersebut dibantah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, dr Berli Hamdani. Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima dari Kepala Puskesmas Sungai Asam, bahwa petugas medis Puskesdes Pulau Limbung yang diketahui adalah Bidan Indriani, tidak pernah meninggalkan tempat tugas dalam waktu yang lama.
BACA JUGA: Keliru Besar Menyeruput Teh saat Masih Panas, Ini Penjelasan Medisnya
"Kalau pun ada keperluan yang penting, selalu melapor ke Kapus-nya (Kepala Puskesmas, red)," kata Berli, kemarin.
Ia menjelaskan, Dinkes Kubu Raya berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang merata kepada masyarakat. Selain Puskesdes, di Pulau Limbung juga terdapat Puskesmas Pembantu (Pustu) yang petugasnya, hanya Bidan Yeni.
Memang, saat ini Yeni sedang tugas belajar sekolah untuk penyetaraan di Poltekes. Dua minggu terakhir ini sedang ikut PKL (praktek kerja lapangan) di Yogyakarta. "Dalam waktu dekat ini sudah kembali bertugas di Pustu Pulau Limbung," jelas Berli.
Bicara soal keluhan, kata Berli, sebenarnya bidan-bidan di Pulau Limbung tersebut yang sangat mengeluh. Meski mereka berdua warga setempat, mereka merasa selalu terancam. Karena, Pustu Pulau Limbung sudah beberapa kali dibongkar maling.
Meski tak begitu banyak barang berharga, sasaran maling adalah obat-obatan yang diyakini bisa membuat maling tersebut nge-fly. "Seperti obat batuk tablet Dextromethorphan," jelas Berli.
Tidak hanya itu, bidan-bidan ini juga sering diancam oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Ini sudah dilaporkan ke polisi," tegas Berli.
Bahkan saking takutnya, kedua petugas medis itu sempat mengungsi ke rumahnya sendiri. Tidak menginap di Puskesdes dan Pustu. Dan, pelayanan kesehatan pun hanya buka dari pagi sampai siang hari.
"Lokasi Pustu juga agak jauh dari rumah penduduk. Karena dedikasi, semangat pengabdian dan juga sebagai putri daerah, maka mereka tetap melaksanakan tugas pelayanan semampu dan sekuat-kuatnya tanpa memedulikan keselamatannya sendiri," kata Berli.
Sebelumnya
1 / 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar