Mataram (suarantb.com) – Dengan didampingi seorang jemaah haji wanita yang selalu berada di sampingnya, jemaah haji tertua asal NTB, Baiq Mariah tiba bersama rombongan jemaah haji Kloter 10 di Mataram, Jumat siang, 6 Oktober 2017. Setibanya di Asrama Haji NTB, Baiq Mariah langsung menjadi buruan awak media untuk mengulik kisahnya selama menjalani ibadah haji di tanah suci.
Karena kondisi yang lelah dan kesulitan mendengar, Mariah yang hanya tersenyum menerima begitu banyak pertanyaan dari awak media. Beruntung, ada rekan seperjalanan yang selama di Mekah menjadi pendamping Mariah, Hj. Rahmi.
Wanita asal Gunung Sari itu bercerita ia selalu menemani wanita 104 tahun itu selama di Mekah. Selama di Mekah, Mariah yang tercatat sebagai jemaah haji tertua di dunia pada musim haji tahun ini tidak pernah terserang sakit.
"Alhamdulillah papuq (nenek) selalu sehat, cuman di hari pertama dia stres karena banyak yang liput," cerita Rahmi.
Teringat Rahmi setiba di Mekah, Mariah langsung disambut layaknya tamu kehormatan oleh pejabat Indonesia yang bertugas di Mekah. Bahkan saat di bandara, ia tak perlu mengurus tetek bengek seperti menunjukkan paspor pada petugas. Mariah bebas berjalan tanpa hambatan diiringi puluhan kamera yang terus mengabadikan sosoknya.
Selama pelaksanaan ibadah haji pun, Mariah mendapat perlakuan khusus. Setiap harinya selalu ada mobil khusus yang menjemput Mariah dan pendampingnya dari hotel menuju Masjidil Haram atau lokasi ibadah lainnya.
"Jadi kami waktu di Arafah tidak tidur di tenda, tapi di tempat khusus. Kita khusus dijemput dari hotel pakai mobil, jadi kita ndak pernah jalan dari Arafah padahal orang jalan sampai delapan kilometer bolak-balik. Kami ditempatkan di semacam hotel, kita campur sama wartawan dari seluruh dunia tamu kerajaan," tuturnya.
Selama mendampingi Mariah, Rahmi mengaku ada berbagai urusannya dipermudah. "Kalau saya belanja sendiri harganya kadang mahal, pas ajak papuq untuk ikut sambil jalan-jalan malah dapat harga murah. Betul-betul bawa berkah papuq ini," sahutnya.
Melihat semangat nenek berusia satu abad lebih itu untuk menunaikan ibadah haji, pemerintah Arab Saudi menjanjikan akan mengembalikan biaya haji yang dikeluarkan Mariah. "Papuq biaya hajinya akan dikembalikan, cuman belum. Tapi sudah diungkapkan, dia tanya saya berapa biayanya sekitar Rp 38 juta lebih lah," tambah Rahmi.
Usai menyelesaikan urusan koper, Mariah pulang ke Gunung Sari dengan bantuan kursi roda didampingi Rahmi. (ros)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar