Minggu, 29 Oktober 2017

Kisah Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia

Kisah Jeff Bezos Menjadi Orang Terkaya di Dunia

Pemilik Amazon.com, Jeff Bezos. (CNN/CNN)

New York - Pendiri Amazon.com Inc, Jeff Bezos, menjadi orang terkaya di dunia melewati Bill Gates, pendiri Microsoft. Saat ini, Bezos tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 93,8 miliar, lebih tinggi US$ 5,1 miliar dari Gates, menurut Bloomberg Billionaire Index.

Tetapi, Bezos tidak dilahirkan dari keluarga kaya. Bezos lahir pada 2 Januari 1964 dari keluarga yang serba kekurangan. Ibunya, Jacklyn Gise, melahirkan Bezos saat masih berusia 16 tahun. Ayah kandungnya, Ted Jorgensen, saat itu baru berusia 18 tahun. Ted adalah seorang pemabuk yang bekerja di sebuah toko dengan gaji US$ 1,25 per jam. Ketika Bezos baru berusia 17 bulan, orangtuanya bercerai dan ibunya menikah lagi dengan Miguel Bezos pada 1968. Miguel adalah seorang imigran dari Kuba yang tidak lancar berbahasa Inggris. Miguel akhirnya mengadopsi Jeff dan akhirnya menyandang nama Jeffrey Preston Bezos.

Saat tumbuh dewasa, Bezos sering menghabiskan musim panas di peternakan kakeknya di Texas. Di sana, dia belajar memperbaiki kincir angin, memvaksin hewan, dan pekerjaan lain. Di sekolah, Bezos adalah anak yang cerdas dan akhirnya masuk kuliah lebih awal di Princeton. Cita-cita Bezos tadinya adalah menjadi fisikawan teoretis.

Setahun memasuki masa kuliahnya, Bezos mendapatkan pencerahan. Dia menemukan penelitian mengenai pertumbuhan internet yang pesat. Dia terinspirasi membuat toko buku online dengan jutaan judul.

Saat Bezos berusia 30 tahun dan usia pernikahannya baru setahun, dia mengatakan pada istrinya, Mackenzie, bahwa dia akan berhenti dari pekerjaannya dan membuat startup. Mackenzie merestui keinginan Bezos. Boss dari Bezos saat itu tidak setuju karena karir Bezos di sektor keuangan sudah bagus, tetapi Bezos tetap mengambil risiko.

Ketika Amazon pertama kali berdiri, perusahaan itu hanya menjual buku dan Bezos terkadang mengantar sendiri buku pesanan pelanggan ke kantor pos dengan mobil tuanya. Bezos lalu menyurvei pelanggannya, barang apa yang mereka inginkan dari Amazon. Jawabannya ternyata banyak sekali.

"Orang-orang termotivasi oleh kenyamanan. Hal itu yang memicu ekspansi ke semua kategori, barang elektronik hingga pakaian, dan lain-lain," kata Bezos dalam sebuah wawancara pada 2016. Saat ini, Amazon menjual hampir semua barang, dari tisu toilet hingga mebel.

Saat penawaran umum saham perdana, Amazon divaluasi sekitar US$ 400 juta pada 1997 dan kini, Amazon memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$ 500 miliar.

Bezos adalah orang yang tidak takut terjun ke hal yang asing baginya dan selalu optimistis terhadap masa depan. Bagi Bezos, kepuasan pelanggan adalah yang utama.

Amazon berekspansi ke dunia penyiaran lewat Amazon Prime, sebuah layanan program televisi premium yang hanya disiarkan secara online. Salah satu filmnya, Transparent, mendapatkan penghargaan Golden Globe dan Emmy.

Pada tahun 2013, Amazon lewat Nash Holdings LLC, mengakuisisi Washington Post senilai US$ 250 juta. Amazon juga mengakuisisi Zappos, Twitch, dan yang terkini, Whole Foods pada Agustus lalu. Bezos juga memiliki investasi di Twitter dan Basecamp.

Tidak puas menguasai internet dan sektor ritel, Bezos ingin terus melebarkan sayapnya hingga ke luar angkasa (secara harfiah). Bezos mendirikan Blue Origin, sebuah perusahaan yang bertujuan untuk membuat pariwisata ke luar angkasa terjangkau.

"Jika saya berumur 80 tahun nanti, saya ingin melihat ke belakang dan meninggalkan untuk generasi berikutnya sebuah ledakan kewirausahawanan luar angkasa yang luar biasa besar," kata dia.


Sumber: CNBC

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search