AIM ternyata tak bisa dipisahkan dari masa kecil Zuck. Ia 'terpaksa' menggunakan layanan pesan instan seperti AIM untuk berkomunikasi dengan teman-temannya semasa kecil, dan ia mengisahkan hal ini melalui postingannya di Facebook.
Hal itu karena Zuck tinggal dan bersekolah di kota yang berbeda. Alhasil ia tinggal di kota yang berbeda dengan teman-teman sekolahnya, yang membuat interaksinya bersama teman-teman lebih banyak dilakukan lewat AIM.
Namun hal tersebut malah punya efek yang baik, Zuck jadi punya banyak ide soal pengembangan layanan ini. contohnya ia tak suka bagaimana pengguna AIM tak bisa memilih apakah mereka akan terlihat sedang online atau tidak, kemudian ia mencari cara untuk membuat akunnya terlihat sedang 'idle' dalam waktu yang lama.
Bahkan Zuck kemudian mengembangkan jejaring pesan instannya sendiri yang bernama ZuckNet. Jejaring ini ia kembangkan untuk memenuhi kebutuhan ayahnya yang bekerja sebagai dokter gigi, yang tak bisa dipenuhi oleh AIM.
Ayah Zuck melihat anaknya tengah menggunakan AIM dan memintanya untuk memasang layanan tersebut di kantornya, agar ia bisa berkomunikasi dengan dokter gigi dan rekan kerjanya yang lain. Namun menurut Zuck, AIM tak cocok untuk kebutuhan tersebut.
Zuck, yang memang mengontrol jaringan di kantor ayahnya itu, malah membuat ZuckNet yang disebutnya mengubah cara pada dokter gigi berkomunikasi dan bekerja. Perbedaan utama ZuckNet dengan AIM adalah, ZuckNet mendukung pengiriman 'broadcast message', sebuah fitur yang tak didukung AIM saat itu.
Menurut Zuck, AIM, ZuckNet dan sejumlah proyek lainnya adalah cikal bakal Facebook. Dan ia pun mengucapkan banyak terima kasih untuk AIM.
(asj/asj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar