Sabtu, 21 Oktober 2017

Kisah TGB Zainul Dipilih Jadi Ketua Alumni Al-Azhar Indonesia

Saat ditunjuk oleh Quraish Shihab sebagai Ketua IAAI (OIAA) Indonesia, TGB Zainul Majdi menguatkan penolakannya.

Kisah TGB Zainul Dipilih Jadi Ketua Alumni Al-Azhar Indonesia

kemenag

TGB Zainul Majdi (kanan) dan Quraish Shihab (kiri) pada rangkaian Konferensi Internasional dan Multaqa Nasional IV Alumni Al-Azhar Indonesia di Aula Utama Gedung Islamic Center, Kota Mataram, NTB, Rabu-Kamis (18-19/10/2017).

TUAN Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi sempat menjadi bintang pada rangkaian Konferensi Internasional dan Multaqa Alumni Al-Azhar IV di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pekan ini.

Begini ceritanya. Pada konferensi itu, Gubernur NTB tersebut resmi dipilih menjadi Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) -sebelumnya Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional (IAAI)- Indonesia.

Ketua IAAI Indonesia sebelumnya, Prof Quraish Shihab, menunjuk langsung dan meminta kesediaan dari TGB Zainul Majdi untuk menggantikannya.

"Sudah tujuh tahun (saya memimpin IAAI, Red), sudah lebih dari (jumlah) rukun iman dan Islam. Jadi tujuh itu sudah sempurna. Saya berkata ingin memberi kesempatan, tapi saya kalau tetap dipaksa saya akan nunjuk," ujar penulis Tafsir Al-Misbah ini yang disambut dengan tepuk tangan oleh peserta multaqa dalam rilis diterima hidayatullah.com, Jumat (20/10/2017).

Baca: Konferensi Internasional dan Multaqa Alumni Al-Azhar IV di Mataram

Quraish Shihab melanjutkan, "Maka saya akan menunjuk orang yang lebih baik dari saya, setuju enggak? Dan saya menunjuk saudara," ungkapnya sambil memegang tangan TGB Zainul Majdi.

Menanggapi hal itu, TGB Zainul Majdi mengelak dan mengatakan, "Kalau yang beliau sampaikan sebagai guru, tentang 7 tahun, kan, itu bisa dari 7 ke 9 tahun, bisa dilengkapkan."

TGB Zainul Majdi menguatkan penolakannya atas penunjukkan dirinya.

Ia berkata: "Di sini ada sebuah masalah, tadi syeikh kita mengatakan bahwa ia ingin memberikan kepada yang lebih baik dari dirinya, dan saya tidak lebih baik dari dirinya, maka bukan saya. Dan organisasi kita ini diberi perhatian dan dihormati dalam tanda kutip seakan-akan diistimewakan oleh Syeikh Al-Azhar dikarenakan olehnya yaitu, Prof Dr H Quraish Shihab, tentunya dari Allah Subhanahu Wata'ala. Adapun sebab zahir karena Syeikh Azhar hormat kepada beliau."

Baca: Presiden Jokowi Apresiasi Universitas Al-Azhar

Akhirnya, setelah lobi yang dilakukan oleh Quraish Shihab dan juga dukungan dari para peserta muktamar, Ikhwan, salah seorang wartawan senior yang juga alumni Al-Azhar, mengusulkan untuk mengambil jalan tengah.

Yaitu, Quraish Shihab ditinggikan posisinya sebagai Dewan Penasihat dan TGB Zainul Majdi dijadikan Ketua.

Dengan demikian, maka posisi Quraish Sihab tetap berada di dalam organisasi dan menjadi simbol bagi organisasi.

Lalu Quraish Shihab menyatakan. "Saya setuju dengan syarat dia. Zainul Majdi juga setuju."

Hadirin bertepuk tangan lalu ditimpali dengan kalimat dari TGB Zainul Majdi, "Tayyib ana muwafiq (baiklah, saya setuju, Red), karena Pak Quraish sudah menunjukkan ekspresi kalau jawaban saya 'tidak setuju' maka sudah bahaya."

Dengan demikian, multaqa ini sepakat untuk menunjuk TGB Zainul Majdi, Gubernur NTB, sebagai Ketua IAAI Indonesia yang kini telah berganti nama menjadi OAAI Indonesia.

Baca: Penghinaan terhadap Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi: Sabar!

Masih dalam rilis itu, Zainul Majdi adalah pria kelahiran 1972. Berangkat ke Kairo, Mesir, guna melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar pada tahun 1992 dan mengambil jurusan tafsir lalu lulus pada 1996.

Ia kemudian menyelesaikan Master of Art lima tahun kemudian dengan predikat Jayyid Jiddan. Menyelesaikan S-3 di jurusan yang sama di Universitas Al-Azhar dengan disertasi berjudul "Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat" dan meraih gelar doktoral dengan predikat Martabah El-Syaraf El Ula Ma'a Haqqutthiba'ah atau Summa Cumlaude.

Konferensi Internasional dan Multaqa Alumni Al-Azhar IV digelar di Kota Mataram, NTB, sejak Rabu sampai Kamis (18-19/10/2017), diikuti 478 peserta. Pemilihan Ketua OAAI Indonesia berlangsung pada Rabu.

Konferensi ini membahas berbagai persoalan keorganisasian dan persoalan dakwah kegamaan. Dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, konferensi bertema "Moderasi Islam: Dimensi dan Orientasi" ini ditutup Presiden RI Joko Widodo di Masjid Islamic Center, Mataram.*

Rep: SKR

Editor: Muhammad Abdus Syakur

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search