SURABAYA - Gedung Negara Grahadi saat ini digunakan sebagai Kantor Gubernur Jawa Timur. Bangunan yang berada di Kawasan Jalan Gubernur Suryo, Surabaya juga dikenal memiliki nuasa-nuansa mistis.
Tak jarang sejumlah penampakkan juga kerap muncul di sekitaran gedung tersebut. Gedung yang diperkirakan dibangun pada tahun 1795 ini memang kerap terlihat penampakkan sosok wanita (Noni) Belanda.
Data yang dihimpun, Gedung Grahadi ini semula menghadap ke Kalimas yang saat ini berada di belakang Gedung Grahadi. Tempat ini, dahulunya adalah tempat peristirahatan para pejabat perkebunan Belanda untuk minum teh sembari menikmatai pemandangan di Kalimas.
Pada tahun 1802 gedung ini diubah letaknya menghadap ke selatan seperti terlihat sekarang. Berbicara tentang penampakkan, sudah menjadi buah bibir di kalanga para pekerja di gedung Grahadi. Rahmat, salah satu pekerja di lingkungan Grahadi mengaku, gedung tersebut memang terlihat megah karena memang bangunan bersejarah dan terawat.
Penampakkan itu, kerap terjadi di lantai 2 gedung tersebut. "Yang kerap kali muncul penampakkan di lantai II. Penampakkannya kadang terlihat wanita cantik mengenakan pakaian ala noni belanda," kata Rahmat saat ditemui di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Rabu (1/11/2017).
Kata Rahmat, penampakkan ini juga sempat muncul ketika ada renovasi gedung Grahadi, beberapa waktu lalu. Bahkan, agar 'penghuni' tidak menganggu para pekerja, pelaksana proyek renovasi harus menggelar ritual sebelum memulai pekerjaan.
"Beberapa pekerja yang ikut dalam proyek ini sempat merasakan aura-aura mistis," cerita Rahmat.
Terlepas dari itu semua, saat ini Gedung Grahadi telah dibuka menjadi salah satu obyek wisata di Surabaya. Pembukaan Gedung Grahadi sebagai obyek wisata ini sejak tahun 1991 bersamaan dengan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan.
Maka tak heran jika pada hari-hari tertentu ada sejumlah turis mancanegara yang mengunjungi gedung tersebut. Selain melihat-lihat kondisi Gedung, mereka juga kerap kali berselfi didepan gedung yang dibangun pada masa pemerintahan Residan Dirk Van Hogendorps (1794-1798).
(kha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar